Trenggalek, Kanaltujuh.com –
Dalam upaya menggairahkan ekonomi pengrajin genteng, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur dan sejumlah Mahasiswa Universitas Petra Surabaya melakukan eksplorasi di Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek.
Ketua IAI Jawa Timur Gayuh Budi Utomo mengatakan dipilihnya kabupaten Trenggalek dalam eksplorasi ini karena Kabupaten Trenggalek sejak dulu telah memiliki produksi genteng dari para pengrajin dan dikenal dipasaran dengan nama genteng layur.
“Karena secara historis Trenggalek sudah punya genteng layur,” kata Gayuh saat mendampingi para mahasiswa Fakultas Arsitektur dan Sipil Universitas Petra di Uye Kayen salah satu pengrajin genteng Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (6/5/2023).
Menurutnya genteng Trenggalek yang dikenal dipasaran dengan nama genteng layur, hal itu sudah menjadi trade mark bahwa kota Trenggalek adalah salah satu kota yang menghasilkan produksi genteng lokal.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang dibarengi pula dengan pertumbuhan industri tentunya membuat para pengrajin genteng lokal saat ini kurang bergairah.
“Sebenarnya ini bukan hal yang biasa untuk saat ini tapi kita mencoba bareng-bareng. Saya sendiri di Asosiasi Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Timur mengajak teman-teman Petra dan tentunya kolaborasi sama Pemkab Trenggalek dibantu sama-sama teman-teman pengrajin genteng,” jelasnya.
Lebih lanjut Gayuh mengatakan apa yang dilakukan pihaknya bersama para mahasiswa saat ini adalah untuk menelusuri teknik pembuatan genteng lokal dari para pengrajin dan sekaligus untuk mendapatkan ilmu di lapangan.
“Ini awal dari kita memulai membangun pemikiran design genteng next level,” terangnya.
Dengan adanya ekplorasi kali ini, kata dia, diharapkan ditemukan genteng khusus untuk dataran tinggi, kawasan pegunungan maupun pesisir. Adapun upaya untuk mengangkat produksi genteng dari para pengrajin tidak mungkin harus berhadapan dengan sektor Industri.
“Pasti tidak bisa, nah ketika ini tidak bisa, yang bisa teman-teman bikin adalah sesuatu yang customize, sesuatu yang berbeda, yang tidak bisa diproduksi sama teman-teman industri,” urainya.