Kanaltujuh.com –
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief mengkritik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam cuitannya yang menyerukan agar tidak terjadi konflik antara kampus dan rakyat.
Kelompok Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menganggap komentar tersebut sebagai penuh kecenderungan.
“Komentar Andi Arief tendensius dan tidak masuk akal, bagaimana mungkin guru-guru besar yang terhormat dan berintegritas yang selama ini menjaga etika dan nilai-nilai keluhuran bisa dituduh digerakkan oleh satu orang,” kata Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Guntur Romli, kepada wartawan, Selasa (06/02/2024).
Guntur menganggap bahwa kritik yang dilontarkan oleh para profesor senior terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) berasal dari kekhawatiran masyarakat.
“Para guru besar adalah kompas mata hati bangsa, yang kritik-kritik mereka bersumber dari keprihatinan publik terhadap kondisi sosial dan politik saat ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Andi Arief menyampaikan pesan untuk menghindari konfrontasi antara lingkungan kampus dan masyarakat dalam cuitannya.
“Jangan diadu antara kampus dan rakyat. Jangan dibenturkan antara forum guru besar dengan rakyat yang mood politiknya menginginkan pencoblosan pada 14 Februari nanti. Tidak semudah itu Hasto!” kata Andi Arief dalam cuitan di akun X-nya yang dibagikan kepada wartawan, Selasa (06/02/2024).
Andi Arief menyatakan bahwa Pemilu 2024, yang dijadwalkan pada tanggal 14 Februari, merupakan agenda penting bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Ia menyarankan agar para profesor senior memastikan kejujuran dan keadilan dalam pelaksanaan pemilu dengan mengunjungi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Pemilu 14 Februari agenda negara, rakyat dan partai serta bangsa ini. Semua harus mensukseskannya,” ujar Andi.
“Ketakutan forum guru besar dan lain-lain soal kecurangan jangan hanya di atas kertas yang memanaskan situasi. Lebih baik bersama-sama turun ke lapangan saat pemilu memastikan jurdil di TPS,” sambungnya.