DPRD Trenggalek Terima Aspirasi Masyarakat Peduli lIngkungan

foto: Doding Rachmadi Ketua DPRD Trenggalek
oto: Doding Rachmadi Ketua DPRD Trenggalek

Trenggalek,kanaltujuh.com

Rapat dengar pendapat antara DPRD Trenggalek dan masyarakat peduli lingkungan digelar di aula gedung DPRD Trenggalek, pada Senin (25/11/2024).

Iklan

Salah satu perwakilan masyarakat peduli lingkungan Bambang Puji dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa persoalan lingkungan yang disoal oleh mereka adalah terkait dampak pembangunan Proyek Strategis Nasional Bendungan Bagong.

Adapun dampak tersebut kata Bambang adalah limbah material berupa batuan yang dibuang di aliran sungai oleh pihak pelaksana proyek,sehingga terjadi pendangkalan sungai.

“Akibatnya ketika hujan maka air meluap di permukiman warga,” kata Bambang di ruang rapat.

Baca Juga:
Pilkada Tulungagung, Paslon Gabah Klaim Menang % 51 Persen

Bambang melanjutkan peristiwa pendangkalan sungai ini terjadi di dusun temon Desa Ngares Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek. Pihaknya meminta para pemangku kebijakan segera menanggulangi persoalan ini.

Sementara Ketua DPRD Trenggalek Doding Rachmadi dalam keteranganya mengatakan DPRD Trenggalek merekomendasikan pada pihak pelaksana proyek terlebih dulu menyelesaikan disposal yang di hulu agar tidak terbawa air ketika hujan.

Adapun rekomendasi berikutnya kata Doding, pihak pelaksana proyek diminta untuk menyelesaikan struktur sungai kembali seperti sedia kala.

Dikatakan oleh Doding yang menjadi alasan DPRD mengeluarkan rekomendasi tersebut karena di kawasan tersebut terdapat 11 KK yang sewaktu-waktu akan terdampak banjir bila terjadi hujan.

Baca Juga:
Ketua DPRD Trenggalek Beberkan Hasil Rapat Banggar

Sementara untuk dampak sosial seperti ganti rugi sebagai akibat dari proyek PSN ini sebutnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Adapun rekomendasi yang terakhir dari DPRD adalah DPRD Trenggalek meminta para pihak yang terlibat dalam PSN ini untuk membuat skema kajian jangka panjang. “Jadi kita punya gambaran kajian jangka panjang itu seperti apa,” kata Doding usai memimpin RDP tersebut.

Politisi dari PDIP ini juga menyampaikan material berupa batuan yang menumpuk di aliran sungai tersebut terjadi sejak tahun 2022 yang lalu.

Baca Juga:
Pemkab Trenggalek Raih Predikat Terbaik III Pelaporan Aksi HAM 2023
Penulis: herman subagioEditor: herman subagio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *