Demo Revolusi Rakyat Indonesia di Depan Gedung DPR Bentrok dengan Aparat

Jakarta,kanaltujuh.com

Aksi demonstrasi bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025), berlangsung ricuh. 

Massa yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum bentrok dengan aparat kepolisian dan TNI yang berjaga.

Aksi ini digelar untuk memprotes kebijakan pemerintah dan DPR, salah satunya terkait wacana kenaikan tunjangan anggota dewan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

Suasana Demo Senin Siang Sejak pagi, massa sudah berkumpul di depan gerbang DPR membawa poster protes bertuliskan “Bubarkan DPR beban negara” serta bendera Merah Putih dan simbol tengkorak ala serial One Piece. Orasi bergema, diiringi nyanyian lagu perjuangan.

Baca Juga:
Presiden Prabowo Pecat Wamenaker Immanuel Ebenezer dari Jabatannya

Sekitar pukul 12.05 WIB, bentrokan pertama pecah di depan Restoran Pulau Dua, dekat kompleks parlemen. Massa pelajar SMK yang baru tiba mencoba bergabung, namun diadang aparat di Fly Over Ladokgi. Lemparan botol air mineral sempat diarahkan ke aparat.

Pada 12.30 WIB, situasi memanas. Beberapa demonstran memanjat mobil barikade polisi, sementara massa lainnya melempar batu dan botol plastik. Aparat menggunakan water cannon dan tameng untuk menghalau kerumunan.

Hingga 12.40 WIB, massa pelajar dipukul mundur ke arah Senayan Park. Setidaknya dua pelajar mengalami luka, satu di kepala, satu di kaki, dan dievakuasi aparat TNI.

Baca Juga:
Pati Membara, Bupati Pati Dilempari Demonstran

Pukul 13.00 WIB, sebagian massa berhasil masuk ke jalur tol dalam kota di Jalan Gatot Subroto.

Mereka melempar batu dan bambu runcing ke arah aparat, menyebabkan lalu lintas di jalan utama itu tersendat. Pada 13.18 WIB, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan yang merangsek mendekati pagar DPR. 

Sebagian massa mundur ke arah Tanah Abang dan Slipi. Sekitar 13.20 WIB, rombongan mahasiswa dari sejumlah kampus tiba dengan tiga bus dan beberapa angkot, sambil menyanyikan lagu Buruh Tani.

Mereka datang setelah pelajar dipukul mundur, dan langsung menyerukan agar aksi dilanjutkan di depan gerbang DPR. Namun, upaya itu ditahan barikade aparat gabungan. Kericuhan kembali pecah di depan pusat perbelanjaan Senayan Park.

Baca Juga:
Hasto Kembali Menjabat Sekjen PDIP

Respons Aparat 

Polisi menurunkan 1.250 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi. Pendekatan persuasif diutamakan, meski tindakan tegas tetap diambil saat massa anarkis.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo, menegaskan: “Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum. Jangan anarkis, jangan rusak fasilitas negara.”

Namun imbauan itu kerap tidak diindahkan. Massa tetap berusaha menembus barikade beton Transjakarta hingga sebagian rusak akibat dorongan. 

Hingga pukul 13.30 WIB, situasi di sekitar DPR masih tegang. Orasi mahasiswa terus menggema, sementara aparat tetap berjaga ketat dengan tameng, water cannon, dan gas air mata.

Baca Juga:
KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer

Sebagian demonstran masih bertahan di sekitar Gerbang Pemuda dan Gatot Subroto, sementara arus lalu lintas terus dialihkan.

Dampak Lalu Lintas

Kericuhan membuat arus lalu lintas di kawasan Senayan dan Gatot Subroto terganggu. Jalan Gerbang Pemuda macet sepanjang hampir 500 meter, kendaraan tertahan di tengah kerumunan.

Polisi aktif meniup peluit dan mengarahkan kendaraan. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, tampak berulang kali memberi imbauan dari mobil komando. “Yang masih pakai motor di flyover maju, ini bukan tontonan. Silakan jalan, jangan berhenti,” seru Susatyo.

Baca Juga:
Sri Mulyani Incar Pajak Hitam Dari Pedagang Eceran

Sementara itu, Kompol Robby Hefadus, Kepala Bagian Operasi Ditlantas Polda Metro Jaya, menegaskan pengalihan arus dilakukan dari arah Semanggi ke Gerbang Pemuda–Asia Afrika. “Jalan Gatot Subroto depan DPR tidak bisa dilalui. Kendaraan dari Semanggi menuju Slipi dialihkan lewat Benhil,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *