kanaltujuh.com
Juru bicara Densus (Detasemen Khusus) 88 Anti Teror Polri AKBP Mayndra Eka Wardana mengungkapkan saat ini terdapat 110 anak yang direkrut untuk menjadi teroris.
‘Lebih dari 110 (anak) yang saat ini sedang teridentifikasi,” kata Mayndra dalam kanalyoutube kompas.com, Rabu (19/11/2025.
Ia menyimpulkan dengan adanya fenomena ini menunjukkan adanya proses yang sangat masif tentang rekrutmen anak-anak untuk menjadi teroris melalui media Daring.
Mayndra bilang dari 110 anak yang direkrut teroris, salah satu dari mereka berkeinginan untuk melakukan aksi di gedung DPR-RI. “Nah ini yang harus segera dilakukan penegakan hukum,” ungkapnya.
Kata Mayndra tahun ini Densus 88 melakukan penegakan hukum terhadap 5 orang dewasa yang berusaha melakukan rekrutmen terhadap anak-anak dan pelajar.
Dari ke-5 orang tersebut ada yang pemain lama yang berupaya merekrut anak-anak dan pemain baru.
Ia juga mengungkapkan hampir seluruh daerah atau provinsi di Indonesia menjadi target perekrutan. Adapun cara perekrutan yang digunakan adalah dengan menyusup melalui game online yang sering dimainkan oleh anak-anak.
“ketika disana terbentuk sebuah komunikasi lalu mereka dimasukkan kembali ke dalam group yang lebih khusus,” ungkapnya.
“karena jaringannya online mungkin antar korban yang direkrut dengan perekrut tidak bertemu muka,” terangnya.
Dari rentang tahun 2011 hingga 2017, Densus 88 mengamankan kurang lebih 17 anak. Mereka yang diamankan ada yang dilakukan penegakan hukum dan pula ada yang dilakukan pembinaan.
‘Pesan kami kepada seluruh orang tua, pihak sekolah dan seluruh elemen yang terlibat atau yang bertanggung jawab terhadap maindset daripada anak-anak kita, kita selalu melakukan upaya kontrol , melakukan upaya deteksi berawal dari rumah itu yang paling efektif untuk melakukan pencegahan,” pesannya.
