Jakarta, Kanaltujuh.com – Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyampaikan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo merangkak naik berkat responden yang puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Di samping itu, Ganjar juga memiliki pendukung dari pendukung partai lain selain PDI Perjuangan. Sehingga ia memprediksi Ganjar tetap berpeluang menang jika maju di Pilpres 2024 meski tidak dicalonkan PDI Perjuangan namun peluangnya akan lebih berat.
“Mengapa Ganjar masih unggul, meski lebih berat, tanpa pemilih PDIP? Jawabannya kemungkinannya karena ada efek partai lain dan efek Jokowi,” ungkap Saidiman dalam rilis hasil survei, dirilis dari Tempo.co Ahad, 13 Juni 2021.
Awalnya tim SMRC melakukan simulasi elektabilitas terhadap 569 dari 1.072 responden yang mengetahui Ganjar, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Dari kelompok yang tahu ini, dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar 43,3 persen, sedangkan Prabowo 24,4 persen dan Anies 21,7 persen.
Lebih lanjut dari 569 responden ini, SMRC tidak menyertakan pemilih PDI Perjuangan. Saidiman tak menjelaskan berapa jumlah pemilih PDIP yang dieksklusi dari simulasi ini.
Dia hanya menyebutkan hasilnya sebanyak 35,3 persen memilih Ganjar, 30,8 persen memilih Prabowo, dan 25,5 persen memilih Anies, serta 8,4 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Saidiman mengatakan, Ganjar mendapatkan dukungan dari pemilih partai lain, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (68 persen dari basis pemilihnya), Partai Demokrat (40 persen), dan Partai Golkar (36 persen), partai nonparlemen (46 persen), dan yang menyatakan belum tahu akan memilih partai mana (23,9 persen).
Dari basis responden yang mengetahui Ganjar, Anies, dan Prabowo, bukan pemilih PDIP, serta puas dengan kinerja Jokowi, sebanyak 43,9 persen mendukung Ganjar. Di kelompok pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi, Saidiman mengimbuhkan, elektabilitas Ganjar juga unggul dari Prabowo dan Anies.
“Sda kecenderungan bahwa mereka yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi itu cenderung memilih Pak Ganjar Pranowo walaupun mereka ini bukan massa pemilih PDIP. Sementara sebaliknya, yang tidak puas cenderung memilih Pak Prabowo Subianto dan Anies Baswedan,” ujar Saidiman.