Kemenkes Jelaskan Alasan Pelaksanaan Vaksinasi Belum Optimal

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa masih ada sejumlah kendala yang membuat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum optimal. Namun, ia menjamin stok vaksin Covid-19 yang dimiliki pemerintah Indonesia sudah mencukupi.

Iklan

“Jumlah vaksin yang tersedia dan dibutuhkan sebanyak 426 juta dosis, dikirimkan dari produsen secara bertahap sampai dengan Desember 2021,” kata Nadia saat dihubungi, Minggu, (1/8) .

Hambatan yang ditemui Kemenkes dalam proses vaksinasi, salah satunya karena adanya perubahan sejak 1 Juli, yang membuat semua warga di atas usia 12 tahun akan mendapat vaksinasi. Karena tak semua orang dapat divaksin dalam waktu yang bersamaan, Nadia mengatakan prosesnya menjadi tersendat.

Selain itu, ia juga menyebut adanya keterbatasan jumlah produksi Vaksin Sinovac yang dibuat oleh Bio Farma, yang dalam 1 mg kurang dari 3 juta. Hal ini ikut menjadi kendala.

Per Agustus ini pemerintah menargetkan 2 juta dosis vaksin per harinya. Untuk mencapai tujuan itu, ia mengatakan Indonesia akan terus kedatangan vaksin-vaksin dari berbagai sumber.

“Vaksin yang akan kita terima di Agustus 45 juta dosis dan terus meningkat hingga Oktober sampai Desember 70-80 juta dosis,” ucap Siti.

Ia juga dalam proses vaksinasinya, pemerintah akan melibatkan berbagai pihak mulai dari TNI/Polri, swasta, ormas, tokoh keagamaan, hingga akademisi. Dengan adanya hal ini, Kemenkes berharap sentra vaksinasi Covid-19 termasuk pos vaksin Covid-19 keliling akan semakin banyak.

“Saat ini jumlah vaksinatornya sendiri sudah mencapai 155 ribu,” ujar Nadia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *