Menlu AS Klaim Kemajuan Upaya Gencatan Senjata Israel-Hamas

Jakarta, Kanaltujuh.com

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menyelesaikan kunjungan dua hari ke Timur Tengah, ia mendapat dukungan diplomatik dan dukungan dana ratusan juta dolar dari negara-negara Arab saat ia bergerak untuk membantu upaya gencatan senjata dan juga untuk mengakhiri konflik yang telah berjalan 11 hari antara Israel dan Hamas, Rabu (26/5) waktu setempat.

Iklan

Misi tersebut membuat kemajuan kecil dalam menyelesaikan masalah yang lebih dalam di pusat konflik antara Israel-Palestina, termasuk ketegangan di Yerusalem Timur yang memicu kekerasan.

Setelah dua hari pembicaraan dengan pejabat Mesir, Yordania, Israel dan Palestina, Blinken mengakui bahwa dimulainya kembali pembicaraan damai masih jauh.

Seperti dilansir dari Al Jazeera, Blinken mengatakan telah membuat progres yang relatif untuk mempertahankan gencatan senjata dan membangun kembali Gaza, yang mengalami kehancuran luas setelah Israel membombardir wilayah itu dari udara, darat dan laut selama 11 hari.

“Kami melihat gencatan senjata, bukan sebagai akhir, tetapi sebagai permulaan, sesuatu untuk dikembangkan,” ujar Blinken kepada wartawan pada Rabu di ibu kota Yordania, Amman, tempat ia bertemu Raja Abdullah II.

Sebelumnya, dia berada di Mesir untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Abdel Fattah el-Sisi. Mesir memiliki hubungan lama dengan kedua belah pihak dalam konflik dan memainkan peran kunci dalam menengahi gencatan senjata setelah 11 hari kekerasan, dalam koordinasi dengan AS.

“Kami telah memiliki mitra yang nyata dan efektif di Mesir dalam menangani kekerasan, menutupnya, relatif cepat,” ucap Blinken di Kairo setelah pertemuan dengan el-Sisi, Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry dan kepala intelijen Abbas Kamel.

AS dan Mesir sekarang “bekerja sama erat untuk membangun sesuatu yang positif”, katanya. Mesir, kata Blinken, sangat penting untuk berbagi aspirasi bagi Palestina dan Israel.

“Hidup dalam keselamatan dan keamanan untuk menikmati kebebasan, kesempatan dan martabat yang sama”.

Di Yordania, Raja Abdullah mengatakan kepada Blinken bahwa dia menyambut baik langkah pemerintah untuk membuka kembali konsulat AS di Yerusalem, dilansir dari media milik negara.

Namun Blinken mengatakan hal tersebut membutuhkan sedikit waktu untuk melanjutkan ke tahap tersebut (dialog perdamaian), yang dia umumkan pada hari Selasa.

Sebelumnya Konsulat Yerusalem telah berfungsi sebagai kedutaan de facto untuk Palestina, hingga mantan Presiden Donald Trump menutupnya pada 2019.

Blinken juga mengatakan bahwa raja Yordania, Dinasti Hashemitnya memiliki hak perlindungan atas situs-situs suci Muslim dan Kristen di Yerusalem, Yordania telah memainkan peran penting dalam menjadi mediator kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran.

Dia juga mengatakan bahwa bantuan telah mulai berdatangan di Jalur Gaza sebagai bagian dari upaya untuk membantu rekonstruksi di daerah-daerah yang hancur akibat serangan.

Source : Al Jazeera

Editor : Kanaltujuh.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *