Trenggalek, Kanaltujuh.com –
Ketua Pansus (Panitia Khusus) IV DPRD Trenggalek Sukarodin mengatakan setelah melakukan pengkajian terhadap LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban) tahun 2021 dengan mitra kerjanya, diperoleh tiga permasalahan yang dinilai aneh.
Adapun ketiga masalah itu adalah yang pertama tentang angka perekonomian di kabupaten Trenggalek di tahun 2021 mengalami pertumbuhan 3,65 persen, sementara angka kemiskinan justru meningkat menjadi 12,14 persen.
Menurutnya, kondisi seperti itu dinilai sesuatu yang aneh dan tidak wajar dalam sebuah pemerintahan.
“Ini kan menjadi hal yang tidak wajar. Seharusnya kalau perekonomian tumbuh, angka kemiskinan mesti menurun, mestinya begitu,” kata Sukarodin.
Yang kedua terkait dengan Sistem Pendidikan di Kabupaten Trenggalek. Dalam rapat Pansus tersebut OPD terkait menyampaikan bahwa IPM (Indeks Pembangunan Manusia) mengalami kenaikan.
Padahal kata politisi dari PKB, di tahun 2021 terjadi pandemi dan Sistem Pendidikan ketika dilakukan secara daring dan luring, tidak ada pembelajaran secara tatap muka.
“Ini kan sesuatu yang menurut saya kurang pas,” ujarnya usai memimpin rapat Pansus IV di aula gedung DPRD Trenggalek.
Yang ketiga sebutnya terkait dengan menurunnya angka pengangguran di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2021, tapi di sisi lain angka kemiskinan justru mengalami peningkatan.
Kendati demikian Sukarodin tidak menjelaskan berapa angka penurunan pengangguran di tahun 2021 tersebut.
“Lha ini kan ndak match,” ungkapnya.