Bupati Muhdlor Berharap Pemerintah Pusat Segera Beri Lampu Hijau, Pembentukan Holding RSUD Sidoarjo

foto; Bupati Sidoarjo Muhdlor saat di RSUD Sidoarjo

Sidoarjo,kanaltujuh.com

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali berharap, usulan pembentukan Holding manajemen pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) segera mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat.

Iklan

Ia mengatakan apabila dalam waktu dekat ini restu tersebut dikantongi maka Kabupaten Sidoarjo bakal menjadi satu-satunya daerah yang pertama kali menerapkan sistem pengelolaan rumah sakit pemerintah dalam satu manajemen.

Pembentukan Holding Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD) dinilai oleh Bupati Muhdlor lebih efektif dan efisien, selain itu akan memudahkan dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Saat ini kita punya dua rumah sakit, pertama RSUD Sidoarjo dan RSUD Sidoarjo Barat dengan manajemen pengelolaannya sendiri-sendiri. Kedepan apabila holding terbentuk maka cukup satu manajemen induk yang mengontrolnya. Ini jauh lebih efektif dan yang paling penting standart pelayanan rumah sakit yang dimiliki pemkab nantinya bisa terjaga mutunya,” ujar Gus Muhdlor disela-sela acara Groundbreaking pembangunan Gedung Pusat Terpadu RSUD Sidoarjo. Sabtu, (8/7/2023) dikutip dari Kominfo Sidoarjo.

Baca Juga:
Gelar Reses, Wakil Rakyat dari PDIP Tampung Seluruh Aspirasi Warga

Akhir tahun 2023 RSUD Sidoarjo ditargetkan mengantongi sertifikasi Rumah Sakit Tipe A. Jika target itu tercapai maka Sidoarjo menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang memiliki rumah sakit dengan tipe A.

Di Jawa Timur hanya ada tiga Rumah Sakit yang sudah Tipe A yakni RS dr. Soetomo Surabaya, RS dr. Saiful Anwar Malang (kedunya milik Pemprov Jatim) serta RSPAL dr. Ramelan Surabaya milik TNI AL.

Upaya RSUD Sidoarjo untuk naik ke tipe A ini salah satunya adalah pembangunan Gedung Pusat Terpadu yang hari ini telah dilakukan groundbreaking di halaman RSUD Sidoarjo. Proyek ini merupakan salah satu langkah besar dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya.

Baca Juga:
Dana 350 Juta Untuk Disabilitas Dicoret Bappeda, Politisi Gerindra Minta Penjelasan

Gus Muhdlor menegaskan pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan terus berupaya dalam meningkatkan perbaikan layanan kesehatan. Salah satunya dengan membangun sistem holding rumah sakit. Dimana, beberapa rumah sakit – rumah sakit di Sidoarjo dari tipe C wajib naik menjadi tipe B, sedangkan Tipe B naik menjadi Tipe A begitu seterusnya.

“Kedepan, saya ingin orang yang berkunjung ke rumah sakit ini tidak hanya orang-orang yang sakit, tentunya dengan terus berbenah pelayanannya maka orang sehat pun bisa ke rumah sakit. Misalnya dengan pemberian vitamin agar tetap sehat dalam melakukan kegiatan sehari-hari,” ucapnya.

Baca Juga:
Komisi II DPRD Trenggalek Minta Dinas Perinaker Rasionalisasi Anggaran 2025

Perbaikan layanan dan sarana prasarana yang terus memadai di Rumah Sakit yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo ini, nantinya juga ikut mengerek kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sidoarjo yang saat ini sebesar 81,02 persen.

“Tentunya dengan peningkatan IPM ini nantinya, turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kenyamanan masyarakat, serta kemaslahatan seluruh masyarakat Sidoarjo,” tutupnya.

Sementara Direktur Utama RSUD Sidoarjo, dr. Atok Irawan, Sp.P mengatakan Gedung Pusat Terpadu (GPT) RSUD Sidoarjo akan menjadi bangunan modern yang menawarkan fasilitas terkini dan teknologi canggih. Proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dengan pembangunan gedung baru ini, RSUD Sidoarjo akan dapat meningkatkan kapasitas pelayanan dan memperluas jangkauan serta kualitas layanan medis yang disediakan.

Baca Juga:
Anggota Dewan Iqmal Eaby Serap Aspirasi Warga Dongko, Soroti Kerusakan Jalan dan Pengembangan Penerangan

“Proyek GPT merupakan bagian dari komitmen kami untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya. Kami berharap dengan adanya gedung baru ini, kami dapat meningkatkan status RSUD menjadi Rumah Sakit Tipe A dan memenuhi standar layanan yang lebih tinggi,” ucapnya saat di wawancarai seusai acara grounbreaking.

Pembangunan Gedung Pusat Terpadu RSUD Sidoarjo yang menyerap anggaran sebesar Rp 70 Miliar ini di targetkan rampung pada akhir Desember 2023. Nantinya Gedung ini akan dibangun sebanyak tujuh lantai diantaranya lantai satu dan dua untuk layanan Geriatri dan rehabilitas medik, selanjutnya lantai tiga dan empat untuk poli spesialis, dan lantai lima, enam, dan tujuh untuk pusat perkantoran RSUD Sidoarjo serta perkantoran Dewan Pengawas.

Baca Juga:
Dukung Kinerja Para Camat Dalam Hal Pengawasan Pembangunan di Desa, Komisi I Segera Buat Regulasi

Dalam proses pembangunan, RSUD Sidoarjo bekerja sama dengan kontraktor terkemuka dan ahli arsitektur untuk memastikan bahwa gedung baru ini dirancang dan dibangun dengan standar tertinggi. Pihak rumah sakit juga berjanji untuk meminimalkan dampak konstruksi terhadap pelayanan yang sedang berjalan dan akan tetap memberikan perawatan medis yang tidak terganggu selama proses pembangunan.

Dengan adanya Gedung Pusat Terpadu yang modern dan lengkap ini, RSUD Sidoarjo berharap dapat meningkatkan kualitas layanan, menarik tenaga medis terbaik, dan menjadi pusat rujukan kesehatan bagi masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya.

Baca Juga:
Bapemperda DPRD Trenggalek Sepakati 17 Raperda Prioritas Untuk Program Tahun 2025
Penulis: herman subagioEditor: Fabian Kalijaga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *