Kanaltujuh.com –
Israel membongkar satu toko dan sebuah apartemen milik warga Palestina di Yerusalem Timur pada Selasa (29/6).
Sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, Rabu (30/6), warga setempat mengatakan bahwa pihak berwenang Israel menghancurkan kedua bangunan di al-Bustan dan Al-Suwayeh itu karena tidak memiliki izin.
Penghancuran kedua bangunan itu memicu bentrokan antara warga Palestina yang marah dan kepolisian Israel.
Dalam upaya membubarkan massa, kepolisian Israel menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga Palestina yang protes.
Bulan Sabit Merah Palestina menyampaikan bahwa terdapat setidaknya 13 petugas medis terluka dalam insiden tersebut.
Penghancuran semacam ini kian sering terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Warga Palestina menuding Israel memanfaatkan kebijakan penghancuran rumah di Silwan yang terletak di selatan kompleks Masjid Al-Aqsa untuk mengusir penduduk Arab dan memasukkan pemukim Yahudi.
Direktur Pusat Wadi Hilweh, Jawad Siam, mengatakan bahwa,
“Sekitar 8.000 orang terancam deportasi langsung maupun tak langsung dari Silwan, baik melalui penghancuran rumah atau proyek permukiman.”
Israel memang terus memperluas permukiman Yahudi di berbagai titik di Palestina. Selain itu, Israel juga mengizinkan pengusiran warga Palestina dari tanah yang menjadi sengketa.
Pengusiran semacam itu juga terjadi di Sheikh Jarrah, daerah yang kerap menjadi sumbu pertikaian antara warga Palestina dan Israel.
Perebutan lahan di Sheikh Jarrah ini pula yang memicu saling serang antara Israel dan kelompok Palestina di Jalur Gaza, Hamas, sekitar sebulan lalu.