Jakarta, Kanaltujuh.com –
Kim Jong-un memerintahkan jajaran pemerintahan Korea Utara untuk menanggulangi pandemi Covid-19 dengan metode sendiri seusai menolak dorongan vaksin Sinovac dari sistem COVAX. Dalam rapat dengan Politbiro Partai Komunis Korea Utara pada Kamis( 9/ 8), Kim memohon pemerintah Korut untuk mempersiapkan “sistem penangkalan epidemi dengan style kita sendiri.”
Media propaganda Korut, KCNA, memberi tahu jika dalam rapat itu, Kim pula menegaskan betapa berarti aspek material, teknis, serta kenaikan kualifikasi kesehatan pekerja dalam penangkalan penyebaran virus.
Kim juga menegaskan para pejabat “wajib terus mengingat jika pengetatan penangkalan epidemi ialah tugas terutama yang tidak boleh dilonggarkan sedikit pun juga.”
Sesaat sebelum rapat ini, Kim juga telah memperingatkan masyarakat Korut untuk bersiap apabila ada kemungkinan perpanjangan beberapa ketentuan penangkalan Covid-19.
Sebagaimana dikutip Associated Press, dengan statment itu, Kim mengindikasikan bakal senantiasa menutup perbatasan Korut walaupun krisis ekonomi serta pangan di negaranya makin parah.
Walaupun dilanda krisis akibat pengetatan ketentuan ini, Korut dikabarkan tidak memberi tahu satu juga permasalahan peradangan corona semenjak pandemi Covid- 19 menyerang dunia.
Pada Selasa (31/8), UNICEF mengabarkan bahwa Korut telah menolak tawaran dorongan vaksin Covid-19 jenis Sinovac.
Bagi UNICEF, Korut menganjurkan supaya vaksin dari program COVAX itu diberikan ke negeri yang masih dilanda pandemi parah.
Walaupun demikian, UNICEF menekankan jika Korut nantinya akan terus berkoordinasi dengan COVAX bila sewaktu- waktu memerlukan vaksin Covid-19.
Beberapa ahli meyakini Korut sesungguhnya perlu vaksin. Tetapi, mereka disinyalir meragukan efikasi Sinovac serta takut dengan efek penggumpalan dari vaksin AstraZeneca.