Trenggalek Dapat Bantuan 250 Juta, Perahu Karet dan Paket Logistik dari BNPB

Trenggalek Dapat Bantuan 250 Juta, Perahu Karet dan Paket Logistik dari BNPB
Pemberian bantuan yang diserahkan langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin di Pondok Pesantren Al Ittihad Darrunajah Kelurahan Kelutan Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Kamis (20/10/2022)/Foto: Kanaltujuh.com

Trenggalek, Kanaltujuh.com –

Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendapat bantuan dana sebesar 250 juta dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk penanganan bencana banjir.

Iklan

Bantuan ini diserahkan langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin di Pondok Pesantren Al Ittihad Darrunajah Kelurahan Kelutan Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Kamis (20/10/2022).

Dalam keterangannya seperti yang dirilis oleh Prokopim Trenggalek, Bupati Arifin mengatakan dengan adanya bantuan dana tersebut tentunya akan digunakan untuk mengoptimalkan kembali penanganan pasca bencana banjir di wilayah Trenggalek.

Baca Juga:
Raker Komisi III Bersama PUPR Dan PKPLH Bahas RKA Tahun 2025

“Akan kita bagi lintas matra, TNI-Polri, Kabupaten sehingga bisa dimanfaatkan agar kerjanya bisa semakin cepat sesuai saran dari beliau,” kata Arifin.

Arifin melanjutkan selain mendapat suntikan bantuan dana 250 juta, Pemkab Trenggalek juga mendapat bantuan perahu karet dan paket logistik yang kesemuanya berasal dari BNPB.

“Ada dana siap pakai senilai Rp 250 juta, kemudian Perahu karet dan paket logistik untuk masyarakat,” terangnya.

Sebelum mendapat bantuan perahu karet kata dia, ketika banjir menerjang Trenggalek pada Selasa (18/10/2022) pihaknya tidak bisa mengevakuasi warga dan mendistribusikan bantuan makanan.

Baca Juga:
Anggota Dewan Iqmal Eaby Serap Aspirasi Warga Dongko, Soroti Kerusakan Jalan dan Pengembangan Penerangan

Ia lalu menerangkan bencana hidrometeorologi basah yang terjadi 18 Oktober lalu merupakan bencana terbesar ke tiga yang tercatat di terowongan PLTA Niama. Kejadian serupa pernah terjadi di tahun 90 an dan tahun 2006.

Diharapkan kejadian serupa tidak terulang atau dapat diminimalisir dengan membangun sinergitas dengan pihak pihak terkait.

Pasalnya untuk aliran air yang ada tidak semua kewenangan daerahnya. Ada yang menjadi kewenangan Jasa Tirta dan juga BBWS Brantas.

Diharapkan dengan sinergi upaya meminimalisir bencana ini bisa terpenuhi.

Baca Juga:
Gelar Reses, Wakil Rakyat dari PDIP Tampung Seluruh Aspirasi Warga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *