Khofifah Ingin Festival Mangrove ke-4 Digelar Di Trenggalek, Bupati Arifin Sambut Positif

Khofifah Ingin Festival Mangrove ke-4 Digelar Di Trenggalek, Bupati Arifin Sambut Positif
Foto Prokopim Trenggalek/Foto: Kanaltujuh.com

Trenggalek, Kanaltujuh.com –

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan dirinya berkeinginan menggelar festival hutan mangrove ke-4 diselenggarakan di Kabupaten Trenggalek. Pernyataan itu disampaikan Khofifah ketika meninjau upaya pelestarian ekologi laut yang dilakukan masyarakat Trenggalek, Jumat (17/02/2023)

Iklan

“Saya tadi candaan dengan pak bupati, Maret ini kita akan menyelenggarakan festival hutan mangrove ke-4. Pak bupati juga setuju terkait dengan festival mangrove. Kita akan pusatkan di sini,” kata Khofifah dikutip dari Prokopim Trenggalek.

Khofifah melanjutkan festival mangrove sendiri berawal dari kecintaannya menanam mangrove bersama banyak elemen di Jawa Timur. Menurutnya dengan menanam mangrove sebagai upaya sedekah terhadap oksigen.

Baca Juga:
Komisi III Minta Kenaikan Target Retibusi Parkir Tahun 2025 di Kaji Ulang

“Sekarang luasan hutan mangrove di Jawa Timur 1.800 Hektar. Per hektare rata-rata 3.300, maka kalau kita kalkulasi ada sekitar 7 juta pohon mangrove di Jawa Timur. Angka ini setara dengan 48% hutan mangrove di Jawa,” terangnya.

Mangrove sendiri kata Khofifah bisa dijadikan produk olahan seperti sirup, kue, sarana perkembangbiakan kepiting dan ikan serta ekowisata. Bahkan dalam gelaran G-20 di Bali kemarin ada batik yang dibuat dari bahan pewarnaan mangrove.

“Terkait dengan ekologi, sudah pasti itu akan terbangun. Saat ini kita berbicara ekosistem, daya dukung alam maupun lingkungan. Terkait dengan mangrove, sering kali saya mengatakan ketika menanam mangrove itu bagian dari sedekah oksigen,” Imbuhnya.

Baca Juga:
Dukung Kinerja Para Camat Dalam Hal Pengawasan Pembangunan di Desa, Komisi I Segera Buat Regulasi

Dijelaskan oleh Gubernur Jatim itu, dalam festival mangrove ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan utamanya menanam, kemudian mulai menyemai benih terutama Kepiting dan ikan serta hilirisasi dari produk-produk mangrove.

”Dengan festival mangrove atau tidak pun kita bersama-sama menanam mangrove. Ini seiring dengan cita-cita mewujudkan blue ekonomi. Kalau green ekonomi lebih kepada pembangunan yang ramah lingkungan. Tapi sekarang tidak hanya sekedar ramah lingkungan namun sekarang bagaimana pembangunan itu tidak menimbulkan limbah dan itulah blue ekonomi,” tutupnya.

Sementara Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin dalam kesempatan yang sama menyambut positif rencana festival mangrove dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga:
Bapemperda DPRD Trenggalek Sepakati 17 Raperda Prioritas Untuk Program Tahun 2025

“Di sini ada ratusan hektare hutan mangrove, tepatnya di pesisir Selatan Trenggalek atau Pancer Cengkrong. Biota di sini masih cukup baik dan terjaga, salah satunya dengan adanya budidaya Kepiting dan yang lainnya. Kemudian penjagaan ekologi oleh pemerintah provinsi dalam hal ini ibu Gubernur itu bisa memberikan pendapatan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tutur Bupati Arifin.

“saat ini masyarakat Trenggalek mendapatkan berkah di kawasan-kawasan konservasinya, seperti di kawasan Pantai Mutiara dan Hutan Mangrove Cengkrong ini,” tambahnya. (Adv)

Baca Juga:
Gelar Reses, Wakil Rakyat dari PDIP Tampung Seluruh Aspirasi Warga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *