Trenggalek, Kanaltujuh.com –
Plt Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek Nurkholik mengatakan target pendapatan yang dibebankan pada pihaknya pada tahun 2022 yang lalu adalah 210 juta. Dari target itu Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek mampu memperoleh target pendapatan sejumlah 50 juta lebih atau jika di prosentase senilai 24,28 persen.
Nurkholik menyampaikan yang menjadi penyebab target pendapatan tidak tercapai saat itu, karena adanya wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
“Sehingga ada pelarangan lalu lintas hewan ternak,” kata Nurkholik ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/2/2023).
“Jadi penjualan hewan di pasar, di banyak kota pada saat itu banyak yang ditutup dan lalu lintas penjualan hewan keluar kota maupun antar provinsi juga tidak diperbolehkan,” tambahnya.
Ketika wabah PMK mulai meredah kata dia masih ada pembatasan bersyarat bagi lalu lintas hewan ternak yang artinya hewan ternak berupa kambing dan sapi tidak boleh keluar dari daerah yang terindikasi wabah PMK begitupun sebaliknya.
Selain itu dari pihak Balai Lelang penjualan hewan ternak yang ada di Malang atau biasa disebut KPKNL tidak berani melakukan lelang pada saat itu. Kemudian dalam perjalanan berikutnya ketika ada kelonggaran pembatasan bersyarat , mulailah Balai Lelang Malang berani melakukan lelang hewan ternak.
“Kita memasukkan lelang bulan Oktober untuk hewan ternak, baru terealisasi tanggal 13 Pebruari 2023,” terangnya.
Dalam proses lelang hewan ternak sebutnya membutuhkan waktu yang cukup lama karena terjadi antrian. Adapun jumlah hewan ternak yang terjual pada proses lelang bulan Februari tersebut sejumlah 152 juta lebih.
Lebih lanjujt Nurkholik mengatakan ketika target pendapatan pada tahun 2022 sejumlah 50 juta lebih ditambah dengan target hasil penjualan lelang hewan pada bulan Pebruari sejumlah 152 juta lebih maka total seluruhnya target pendapat yang peroleh oleh Dinas Peternakan Trenggalek sejumlah 203 juta lebih atau 97 persen.
Lebih rinci Nurkholik mengatakan sumber target pendapatan dari Dinas Peternakan Trenggalek meliputi bunga kredit, sewa kandang dan penjualan hewan ternak.
Untuk bunga kredit di awal tahun 2022 target yang dibebankan 1 juta, kemudian dalam PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) Bakeuda (Badan Keuangan Daerah)menambahkan target pendapatan untuk bunga kredit menjadi 10 juta.
“Dan terealisasi hingga akhir tahun 9 juta lebih atau 92 persen,” ujarnya.
Kemudian untuk target pendapatan sewa kandang saat itu adalah 1,4 juta dan terealisasi 1,5 juta dan untuk target penjualan hewan 165 juta terealisasi 40 juta.
Adapun hewan ternak yang dilelang berupa kambing dan sapi. Meski demikian yang paling banyak laku keras dalam penjualan hewan ini adalah kambing, sementara untuk penjualan hewan sapi harganya turun drastis karena masyarakat masing dibayangi oleh wabah PMK.