Trenggalek, Kanaltujuh.com –
Puluhan wanita petani milenial dan paguyuban KWT (Kelompok Wanita Trenggalek) Sarinah dikukuhkan oleh Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin di pendopo Kabupaten Trenggalek, Senin (8/5/2023).
Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin mengatakan ketika tenaga manusia khususnya wanita dalam dunia pertanian saat ini banyak yang diganti dengan mesin, pada akhirnya tenaga mereka menjadi luang.
“Nah ini harapannya harus ditangkap kelompok wanita tani untuk menghasilkan ekonomi yang putarannya lebih cepat,” kata Bupati Arifin.
Untuk menghasilkan putaran ekonomi lebih cepat, Bupati Arifin meminta pada kelompok wanita tani untuk mencari cara bisnis yang lebih cepat secara cash flow, salah satunya melalui penanaman bibit.
Dengan menanam bibit di masa luang tersebut kata Arifin pada gilirannya dalam hitungan hari atau minggu, bibit tersebut bisa dijual dan pada akhirnya menghasilkan pendapatan bagi petani wanita tersebut.
Selain bibit sambungnya petani wanita diharapkan untuk menanam tanaman anggrek. Alasannya tanaman anggrek memiliki harga jual yang cukup bagus, bahkan bila tanaman anggrek tersebut memiliki kwalitas yang bagus harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
“Semoga dengan tanda kutip tidak ada petani yang kemudian menganggur karena sekarang banyak yang diganti dengan efektivitas dari mesin,” terangnya.
Mengingat kondisi geografi Kabupaten Trenggalek yang di dominasi kawasan hutan dan pegunungan, Bupati Arifin berpesan agar kelompok wanita tani tidak melupakan petani hutan.
“Makanya tadi saya contohkan bagaimana hilirisasi produk dari hasil-hasil kehutanan seperti bambu dan lain sebagainya, itu tolong bisa diperkuat,” pesannya.