Komisi D DPRD Magetan Belajar Penanganan dan Penganggaran Bencana ke DPRD Trenggalek

Komisi D DPRD Magetan Belajar Penanganan dan Penganggaran Bencana ke DPRD Trenggalek
Komisi D DPRD Magetan Belajar Penanganan dan Penganggaran Bencana ke DPRD Trenggalek/Foto: Kanaltujuh.com

Trenggalek, Kanaltujuh.com –

Dalam rangka memperoleh wawasan tentang metode penanganan dan penganggaran bencana alam, komisi D DPRD Magetan melakukan kunjungan ke Kabupaten Trenggalek, Senin (19/6/2023).

Iklan

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Magetan Suyatno mengatakan karena kondisi alam antara Trenggalek dan Magetan hampir sama, oleh karena itu pihaknya ingin belajar dari Trenggalek yang sering menghadapi bencana.

“Jadi kita ingin belajar tentang penganggaran, distribusi penganggaran dan lain-lain,” kata Suyatno usai melakukan pembahasan bersama Sekretaris DPRD Trenggalek Muhtarom diruang aula gedung DPRD Trenggalek.

Menurut politisi dari PDI Perjuangan mengatakan penanganan bencana yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek belakangan ini tergolong cepat.

Baca Juga:
Pulang dari Surabaya, Pemuda Lamongan Dikeroyok Gerombolan Pria Bermotor

Di Kabupaten Magetan sendiri kata dia penanganan bencana dilakukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Dinas Sosial serta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait. Meski demikian anggaran yang tersedia untuk penanganan bencana di masing-masing OPD tersebut nilainya tidak terlalu besar.

“Anggaran itu digunakan untuk penanganan pasca bencana yang sifatnya sementara, terutama untuk mencukupi makan dan sembako,” terangnya.

Sementara Sekretaris DPRD Trenggalek Muhtarom menyampaikan bahwa kedatangan Komisi D DPRD Magetan ke DPRD Trenggalek dalam rangka menimba ilmu tentang pendanaan bencana.

Muhtarom mengatakan penanganan bencana antara Trenggalek dan Magetan bisa dipastikan memiliki Standar Operasional Project (SOP)yang sama, karena hal itu didasarkan dari petunjuk pusat dalam hal ini BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

Baca Juga:
Ini Laporan Pansus III DPRD Trenggalek

“Itu tentunya hampir sama tapi hanya tergantung dari besar kecilnya anggaran yang tersedia,” kata Muhtarom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *