Trenggalek, Kanaltujuh.com –
Dalam rangka mengejar target nol persen angka kemiskinan ekstrem di tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Perikanan setempat menggelar Bimtek (Bimbingan Teknis) pengasapan ikan di Gedung Balai Pertemuan Masyarakat (BPM) Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo pada kamis (23/11/2023).
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek Cusi Kurniawati dalam keterangannya menyampaikan masyarakat miskin ekstrem yang mengikuti kegiatan ini sejumlah 32 orang. Mereka diberi pengetahuan tentang teknis pengasapan ikan dan praktek langsung cara mengasap ikan.
“Bimtek ini meliputi pemberian pengetahuan tentang ikan dan teknis pengasapan ikan, pelatihan dengan praktek langsung mengasap ikan dan disertai dengan bantuan sarana prasarana pengasapan ikan seperti tungku pengasapan, pisau, talenan, kipas angin, dan lain-lain,” kata Cusi.
Selain itu sebutnya mereka juga diberi bahan baku berupa ikan serta fasilitas lain seperti kaos, celemek, dan topi memasak. Sementara narasumber dalam kegiatan ini adalah Susanti dan Wusmiati.
Cusi mengaku bahagia melihat semangat warga miskin dalam mengikuti kegiatan ini. Menurutnya mereka begitu antusias ketika mengikuti berbagai tahapan dalam kegiatan ini.
“Saya trenyuh sekaligus bahagia melihat semangat para peserta dari warga miskin ekstrem yang ingin meningkatkan pendapatannya dengan membuat dan menjual ikan asap,” ungkapnya.
Masih menurut Cusi, Kecamatan Watulimo khususnya wilayah pesisir merupakan destinasi pariwisata, dimana ikan asap merupakan salah satu oleh-oleh khas Prigi yang banyak diminati wisatawan.
“Sehingga usaha ikan asap merupakan usaha yang cukup menjanjikan, dengan modal kecil pada gilirannya mampu menghasilkan keuntungan yang lumayan,” terangnya.
Diharapkan oleh Cusi para warga miskin yang telah mengikuti Bimtek kali ini, nantinya akan mampu meningkatkan pendapatan dan keluar dari data kemiskinan ekstrem di tahun 2024 mendatang.
Selain itu, pihaknya akan melakukan evaluasi dalam beberapa bulan ke depan, untuk memastikan apakah ada perkembangan dari warga miskin ekstrem tersebut.