Trenggalek,kanaltujuh.com
Ketua DPRD Trenggalek Doding Rachmadi mengatakan dari hasil rapat Banggar (Badan Anggaran) dengan komisi diperoleh berbagai permasalahan di masing-masing komisi.
“ya hari ini kita agendanya laporan komisi-komisi kepada Banggar (Badan Anggaran), beberapa hal yang disampaikan komisi-komisi ya banyak sekali permasalahan-permasalahan,” kata Doding usai memimpin rapat Banggar di gedung DPRD Trenggalek, pada Senin (18/11/2024).
Lebih lanjut Doding menguraikan karena pembahasan rakor tersebut di tingkat Banggar maka pembahasannya lebih banyak pada soal anggaran.
Dalam pembahasan tersebut kata Doding Komisi I DPRD Trenggalek melaporkan kurangnya anggaran yang harus di alokasikan pada Inspektorat. Berdasaarkan aturan dari pemerintah pusat anggaran yang disarankan untuk dialokasikan ke Inspektorat adalah 0,75 persen dari total APBD.
Begitupun dengan Komisi II kata Doding juga melaporkan bahwa Pendapatan yang diperoleh dari Rumah Sakit Panggul telah mencapai lebih dari 2 miliar. Sedangkan dari Komisi III melaporkan terkait masalah kerusakan jalan, sementara Komisi IV melaporkan bahwa RSUD dr. Soedomo Trenggalek mengalami peningkatan pendapatan dari 140 miliar saat ini mencapai 147 miliar.
Politisi dari PDIP melanjutkan persoalan yang paling krusial saat ini adalah kerusakan jalan di kabupaten Trenggalek. Untuk melakukan perbaikan atas kerusakan jalan tersebut dibutuhkan anggaran sebesar 250 miliar, sementara saat ini pemkab Trenggalek hanya memiliki anggaran senilai 41 miliar.
Menurutnya untuk menyediakan anggaran sebesar 250 miliar untuk perbaikan jalan di seluruh Kabupaten Trenggalek sangat tidak mungkin karena minimnya anggaran yang dimiliki oleh Pemkab Trenggalek.
APBD Trenggalek kata Doding banyak diserap untuk pengadaan P3K (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja). Ia berharap dalam tiga tahun kedepan Pemkab Trenggalek mampu mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan sebesar 70 hingga 80 miliar setiap tahunnya.