Pengamat Apresiasi KPK, Minta OTT Dilakukan  Di Daerah Sekitar Ponorogo

Foto: Sugeng Widodo

Trenggalek,kanltujuh.com

Pengamat Kebijakan Publik Sugeng Widodo menyampaikan apresiasi atas keberhasilan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) pada Jumat (8/11) yang lalu di Kabupaten Ponorogo.

‘Kita patut apresiasi atas keberhasilan teman-teman KPK dalam melakukan Operasi Tangkap Tangan di Ponorogo,” kata Sugeng melalui keterangan tertulisnya, Senin (10/11/2025).

Mantan Asisten I Pemkab Trenggalek ini melanjutkan sebagai bagian dari rakyat, dirinya merasa sangat muak dengan prilaku korup yang sering kali dilakukan tanpa rasa malu oleh mereka yang berseragam Apatur Penyelenggara Negara.

Baca Juga:
Jika Raperda Inisiastif DPRD Diundangkan Maka Pemasangan Kabel Wifi Harus Ditanam di Tanah

Ia berharap agar KPK secara terus menerus tanpa kenal lelah serta putus asa melakukan kegiatan semacam itu di daerah lain di sekitar Ponorogo.

“Karena sesungguhnya cara para kepala daerah dan kroni-kroninya untuk memperkaya diri dengan modus jual beli jabatan di jajaran Birokrasi Pemda, itu sudah menjadi rahasia umum,” tulisnya.

Daftar Urut Kepangkatan (DUK) kata dia yang dulu menjadi pertimbangan utama dalam mempromosikan seseorang dalam sebuah jabatan, sekarang sudah diganti dengan kalimat plesetan Daftar Urut Kedekatan.

“Sehingga orang yang berpangkat rendah dan tidak punya kapasitaspun tiba-tiba dapat menduduki jabatan tinggi pratama untuk memimpin sebuah SKPD,” sebutnya.

Baca Juga:
Serap Aspirasi Warga, Anggota DPRD Trenggalek Sugianto Gelar Reses Di Desa Wonoanti

Lembaga Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) yang diketuai Sekda seharusnya menjadi filter dalam memilih dan mendudukan seseorang dalam jabatan tertentu dengan mempertimbangkan persyaratan obyektif sesuai dengan aturan kepegawaian dari pusat.

Ia mensinyalir bahwa Sekda sekarang ini justru menjadi tukang stempel kepala daerah dalam memenuhi keinginannya untuk mengisi jabatan yang kosong dengan para kroninya berdasarkan Daftar Urut Kedekatan.

“Kasus OTT di Ponorogo tentu membuka mata semua orang adanya simbiosis mutualisme antara seorang Sekda dengan Bupatinya,” urainya.

“Oleh Karena itu harus dipahami bila kepala daerah sekarang ini untuk pengisian jabatan kosong, lebih-lebih jabatan strategis seperti Sekda, pasti akan memilih orang yang manut daripada orang yang pinter,” tambahnya.

Baca Juga:
Komisi III Bahas Serapan PAK dan Gagalnya Pinjam Dana 56 M Dari Pusat
Penulis: herman subagioEditor: herman subagio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *