Cegah Merebaknya DBD, Dinkes Jatim Tekankan Masyarakat Lakukan Tindakan Preventif dan Promotif

Cegah Merebaknya DBD, Dinkes Jatim Tekankan Masyarakat Lakukan Tindakan Preventif dan Promotif
Cegah Merebaknya DBD, Dinkes Jatim Tekankan Masyarakat Lakukan Tindakan Preventif dan Promotif/Foto: Ilustrasi

Surabaya, Kanaltujuh.com –

Data per tanggal 1-24 Januari 2022, penderita demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Timur sebanyak 977 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 17 orang, mengalami peningkatan jika dibandingkan pada bulan Januari 2021 (668 kasus).

Iklan

Guna mencegah membludaknya kasus DBD tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Prov Jatim Dr. Erwin Ashta Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM, dikantornya, Rabu (26/1/2022) mengatakan, menghimbau kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif).

“Sekarang ini kita fokus pada omicron atau covid, tapi ternyata DBD juga perlu mendapatkan perhatian, preventif dan promotif jauh lebih efektif terkait dengan penanganan DBD dalam hal ini 3 M (menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas, ban bekas, botol plastik, kaleng bekas), itu menjadi kunci untuk mencegah jangan sampai kasusnya membludak atau meningkat,” katanya.

Baca Juga:
Dana 350 Juta Untuk Disabilitas Dicoret Bappeda, Politisi Gerindra Minta Penjelasan

Lebih lanjut dikatakannya, edukasi menjadi pilihan terbaik, bagaimanapun demam berdarah itu nggak lepas dari faktor utamanya nyamuk, sehingga kedepan edukasi ke masyarakat terkait dengan 3 M menjadi kunci terbaik.

“Kita bisa memaksimalkan penggunaan fogging atau abate, tetapi sesuai indikasi. Indikasi terbaik fogging adalah pada saat ada pasien, di situ bisa dilakukan fogging untuk membunuh nyamuk nyamuk dewasanya, sedangkan abate untuk jentik-jentiknya,” ujarnya.

Dikatakannya, DBD merupakan penyakit menular disebabkan oleh virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti & Ae.albopictus, dengan gejala ditandai demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan jumlah trombosit <100.000/mm3, adanya kebocoran plasma ditandai peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai normal, dan pemeriksaan serologis (ELISA, RDT dengue) menunjukkan hasil positif.

Baca Juga:
Raker Komisi III Bersama PUPR Dan PKPLH Bahas RKA Tahun 2025

Sebagai informasi, adapun jumlah penderita DBD tertinggi hingga 24 Januari 2022 :

1. Kabupaten Bojonegoro = 112 orang

2. Kabupaten Nganjuk = 72 orang

3. Kabupaten Malang = 66 orang

4. Kabupaten Ponorogo = 53 orang

5. Kabupaten Sidoarjo = 53 orang

Sedangkan jumlah kematian DBD tertinggi hingga 24 Januari 2022 :

1. Kabupaten Pamekasan = 3 orang

2. Kabupaten Bojonegoro = 2 orang

3. Kabupaten Nganjuk = 2 orang

4. Kabupaten Bangkalan = 1 orang

5. Kabupaten Kediri = 1 orang

Baca Juga:
Komisi III Minta Kenaikan Target Retibusi Parkir Tahun 2025 di Kaji Ulang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *