Trenggalek, Kanaltujuh.com –
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan Aliansi Mahasiswa Trenggalek menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Trenggalek, Senin (18/4/2022).
Dalam orasinya mereka menyampaikan 6 tuntutan yakni
- Menuntut kesanggupan pemerintah dalam menyediakan stok bahan bakar minyak Pertalite dan Solar
- Menolak kenaikan harga bahan bakar Pertamax.
- Mendesak dan menuntut kesanggupan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan bahan pokok.
- Menolak pencabutan peraturan menteri perdagangan nomor 22 tahun 2021.
- Usut tuntas dan adili mafia minyak goreng.
- Menolak kenaikan PPN.
Setelah membacakan 6 tuntutan tersebut, mereka meminta pada Wakil Rakyat agar bersedia membubuhkan tanda tangan untuk selanjutnya meneruskan tuntutan tersebut hingga ke pemerintah pusat.
Sementara dua orang unsur pimpinan DPRD Trenggalek yakni Doding Rachmadi dan Agus Cahyono menemui para mahasiswa di depan Gedung DPRD Trenggalek.
Dalam kesempatan tersebut Doding Rachmadi menyatakan sepakat dengan apa yang menjadi aspirasi para mahasiswa.
“Saya secara pribadi atau sebagai anggota DPRD Trenggalek, sepakat dengan tuntutan,” kata Doding di hadapan puluhan mahasiswa.
Di tempat yang sama Agus Cahyono juga menyampaikan dengan hadirnya para mahasiswa dalam menyuarakan kondisi saat ini ia nilai sangatlah tepat.
“Karena apa dalam rangka memberikan sumbangsih untuk memperbaiki kondisi negara kita,” kata Agus.
Oleh karena itu dengan adanya aksi kali ini pihaknya memberikan apresiasi pada para mahasiswa dan berjanji akan menindak lanjuti aspirasi tersebut.
“Kami tidak sekedar berjanji, insyallah kita akan tindak lanjuti dan nanti teman-teman (mahasiswa) bisa cek ke Sekretariat DPRD,” ujarnya.
Setelah itu kedua unsur pimpinan DPRD Trenggalek membubuhkan tanda tangan dari selembar kertas yang disodorkan oleh mahasiswa yang didalamnya tertulis tentang 6 tuntutan tersebut.