Orang Trenggalek Lebih Bangga Belanja Di Luar Daerah, Ketua Pansus IV: Ini Sesuatu Yang Jelek

Orang Trenggalek Lebih Bangga Belanja Di Luar Daerah, Ketua Pansus IV: Ini Sesuatu Yang Jelek
Ketua Pansus IV DPRD Trenggalek Sukarodin/Foto: Kanaltujuh.com

Trenggalek, Kanaltujuh.com –

Ketua Pansus IV DPRD Trenggalek Sukarodin mengatakan melambatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Kabupaten Trenggalek bukan merupakan kesalahan dari pemerintah setempat tapi hal itu karena budaya masyarakat Trenggalek sendiri.

Iklan

“Perekonomian kita di Kabupaten Trenggalek ini relatif agak tertatih – tatih dikarenakan bukan karena kesalahan seratus persen dari pemerintah, bukan, disisi lain (karena) budaya rakyat kita,” ungkap Sukarodin usai memimpin rapat LKPJ 2021 di gedung DPRD Trenggalek, Jumat (22/4/2022).

Ia kemudian memberikan contoh tentang budaya masyarakat Trenggalek yang menjadi salah satu penyebab LPE terkesan berjalan lambat yakni budaya belanja warga Trenggalek di kabupaten tetangga.

Baca Juga:
Warga Sukodadi Lamongan Diancam Dibunuh Saat Nagih Hutang dan Motor Dirusak, Begini Kronologinya

“Coba panjenengan main ke Tulungagung, kan banyak orang Trenggalek yang cari makan di Tulungagung,” ucapnya.

“Kebalikannya orang di luar Trenggalek yang belanja di Trenggalek ada apa tidak?,” Tambahnya.

Bahkan ia menilai ketika masyarakat Trenggalek belanja di Kabupaten tetangga, ia menangkap kesan ada rasa kebanggaan tersendiri dari masyarakat Trenggalek.

“Tapi nyatanya begitu, ini sesuatu yang jelek,” kata Sukarodin yang sekaligus menjabat ketua Fraksi PKB Trenggalek.

Politisi dari PKB ini kemudian menjelaskan bahwa tolak ukur perekonomian suatu daerah dinyatakan jalan apabila terdapat kehidupan selama 24 jam.

Baca Juga:
45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi

“Coba di Trenggalek jam 10 sudah mati,” ujarnya.

Menyikapi hal itu, ia lantas menyampaikan bahwa fenomena seperti itu harus dibenahi dengan cara merubah kebiasaan atau budaya dari masyarakat Trenggalek.

Adapun perubahan budaya itu sambungnya harus dimulai dari Aparatur Sipil Negara atau disingkat ASN.

“Jadi coba panjenengan lihat di tempat-tempat rumah makan di Trenggalek, ASN kita sudah terbiasa makan di Trenggalek apa belum,” tanya Sukarodin

Dirinya mengungkapkan bahwa budaya seperti itu sudah lama terjadi di Kabupaten Trenggalek.

Baca Juga:
Anggota Dewan Termuda Trenggalek Berkomitmen Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *