Jakarta, Kanaltujuh.com –
Terkait rencana demo besar-besaran merespons kenaikan harga BBM bersubsidi atau demo BBM naik yang akan digelar pada Selasa, 6 September 2022, Presiden Jokowi menanggapi hal itu sebagai bagian dari demokrasi. Demonstrasi tersebut rencananya akan digelar kelompok mahasiswa dan buruh.
“Ya ini kan negara demokrasi, sampaikan dengan cara-cara yg baik ya,” jelas Jokowi saat di Mal Sarinah, Jakarta, Senin, 5 September 2022.
Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana menggelar aksi demonstrasi secara terpusat. Aksi puluhan ribu buruh akan dilangsungkan di depan Gedung DPR dan MPR RI, Jakarta, serta diikuti aksi serentak di 33 provinsi.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyerukan elit DPR RI harus berani membentuk panitia khusus (pansus).
“Pimpinan DPR dan Komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk Pansus atau Panja BBM,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 September 2022.
Iqbal mengatakan agar pimpinan legislator memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian.
Pihaknya menolak kenaikan BBM yang diumumkan oleh pemerintah pada Sabtu pekan lalu. Dia menyampaikan akan ada aksi lanjutan jika pada 6 September 2022 nanti aksinya tidak didengar.
“Bilamana aksi 6 September tidak didengar pemerintah dan DPR, maka Partai Buruh dan KSPI akan mengorganisir aksi lanjut dengan mengusung isu: tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah tahun 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen,” ujarnya.