Kanaltujuh.com –
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyatakan bahwa pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan enam ketua umum partai politik pendukung pemerintah di Istana Negara pada Selasa (2/5/2023) kemarin tidak membahas kemungkinan duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu Presiden 2024, meskipun isu tersebut masih menjadi perbincangan.
Menurut Romy, menyatukan keduanya sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden akan sulit dilakukan.
“Tentang siapa jadi wakil presiden antara Ganjar atau Prabowo sepertinya belum menemukan jalannya,” kata Romy dalam acara Gaspol! Kompas.com, Rabu (10/5/2023).
Romy menyebutkan bahwa baik Ganjar maupun Prabowo sama-sama berambisi untuk menjadi calon presiden (capres). Pada tanggal 21 April 2023, PDI Perjuangan menunjuk Ganjar sebagai calon RI-1.
Sementara itu, pada pertengahan Agustus 2022, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra memutuskan bahwa Prabowo akan maju sebagai capres.
Namun, survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga menunjukkan bahwa elektabilitas keduanya sama-sama tinggi, bahkan bersaing ketat. Karena itu, sulit untuk menentukan siapa yang akan di posisi capres dan siapa yang akan menjadi cawapres.
Sehingga sampai hari ini ya sepertinya belum ada satu pun yang mau memunculkan niatnya untuk ‘ya sudahlah, saya calon wakil presiden saja’. Jadi semuanya masih di posisi capres,” tuturnya.
Berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga, Romy menyimpulkan bahwa baik Ganjar maupun Prabowo memiliki peluang yang sama untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Jika Pilpres nanti mempertemukan Ganjar, Prabowo, dan kandidat lain seperti Anies Baswedan, maka diprediksi akan ada putaran kedua Pilpres yang akan mempertemukan Ganjar dan Prabowo.