Wamenaker Tepis Isu Perpecahan Di Kabinet Jokowi

Kanaltujuh.com –

Wamenaker Afriansyah Noor menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tentang adanya fragmentasi di kabinet Jokowi, menepis isu perpecahan.

Iklan

Afriansyah menyoroti risiko yang dihadapi Ibu Risma sebagai pembantu presiden, sambil menyarankan evaluasi ulang terhadap pernyataan Hasto terkait pemeriksaan menteri.

“Sebagai anak buah, tentunya Ibu Risma kan riskan karena kebetulan dia pembantunya presiden yang ditunjuk oleh presiden atas rekomendasi PDIP kan begitu,” kata Afriansyah kepada wartawan, Rabu (31/01/2024).

“Kemudian apa yang disampaikan Mas Hasto itu saya pikir harus dievaluasi ulang bahwa buat beliau, dulu kan Mas Hasto bilang kami tetap ada di kabinet walaupun berbeda. Sudah, sekarang jalankan saja, jangan buat framing-framing seolah-olah terjadi perpecahan,” ujar Afriansyah.

Baca Juga:
Presiden Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan PSSI di Ibu Kota Nusantara, Siap Digunakan September

Ia menekankan perlakuan yang sama untuk semua menteri dalam rapat kabinet dan menolak pandangan bahwa ada perpecahan.

“Kalau soal rapat kabinet yang saya pernah ikuti, ketika saya mewakili menteri yang tidak bisa hadir, beberapa kali itu memang pemeriksaan kita ketat kok. Handphone ditaruh, yang setahu saya ya, semua disterilisasi, pakaian pun dalam undangan rapat ditentukan begitu. Paspampres mengeledah, namanya pengamanan ya itu wajar-wajar saja dan sampai sekarang masih dilakukan kok, tidak ada perbedaan,” katanya.

Afriansyah juga merespons testimoni Menteri Sosial RI Tri Rismaharini, menyarankan menteri yang tidak sepaham mundur.

Baca Juga:
Presiden Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan PSSI di Ibu Kota Nusantara, Siap Digunakan September

“Kalau saya, saya jadi menterinya sosial, kalau memang tidak sepaham lagi dengan pemikiran-pemikiran presiden gitu ya, ya saya mundur dari kabinet. Ya kan, tidak usah membuat framing-framing, tidak usah membuat untuk kepentingan bangsa kita tetap harus membantu presiden. Kalau membantu presiden artinya kan harus setia dengan presiden, ya kan. Jangan mendua gitu,” ujar Afriansyah.

Ia menegaskan tidak adanya perpecahan di kabinet, mengajak menteri yang merasa tak nyaman untuk mundur tanpa konsekuensi hukum.

“Tidak pecah lah. Kalau saya jadi teman-teman, menteri-menteri itu merasa nggak nyaman atau merasa berbeda apa, ya sudah keluar aja. Ngapain sih, kalau keluar kan juga tidak ada apa-apa, tidak masuk penjara juga dia keluar, tidak ada larangan, ajukan surat pemberhentian, selesai,” ungkapnya.

Baca Juga:
Presiden Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan PSSI di Ibu Kota Nusantara, Siap Digunakan September

“Fragmentasi di dalam jajaran menteri. Karena apa, Pak Jokowi sendiri sudah menyatakan berpihak. Sehingga terjadi fragmentasi yang jauh lebih kuat sehingga tidak kondusif. Yang ketiga juga testimoni termasuk dari Bu Risma sekarang mau rapat aja diperiksa semuanya,” kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/01/2023).

Baca Juga:
Presiden Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan PSSI di Ibu Kota Nusantara, Siap Digunakan September

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *