Jakarta, Kanaltujuh.com –
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan jumlah penularan Covid-19 di tingkat sekolah cukup sedikit. Atas alasan tersebut, menurutnya, pembelajaran tatap muka (PTM) bagi siswa sekolah seharusnya dapat dilakukan di beberapa daerah tertentu.
“Sangat sedikit yang melaporkan penularan di satuan pendidikan pada saat kita mulai buka (PTM) di Januari,” ujar Nadiem dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Senin, (23/8).
Nadiem mengakui laporan yang diterima itu mungkin tidak akurat 100 persen. Namun, ia menegaskan, hal ini tak mengubah indikasi bahwa sudah saatnya sekolah tatap muka dimulai kembali.
“Ini sekedar indikasi. Kami sudah verifikasi pola klaster di sekolah bukan suatu hal dibanding tempat-tempat lain,” ujar Nadiem.
Nadiem merinci kategori sekolah yang melaksanakan PTM harus berada di wilayah yang memiliki level PPKM di level 1, 2, dan 3.
Dari persyaratan itu, seharusnya terdapat 63 persen sekolah yang bisa melaksanakan PTM terbatas saat ini. Nadiem meyakini ke depan, persentase ini akan semakin naik seiring keyakinan dia bahwa jumlah kasus akan semakin menurun.
“Sebanyak 63 persen sekolah kita sudah bisa melaksanakan PTM. Ini mungkin mengejutkan. Tapi ini perjuangan kita, bahwa pada saat angka-angka (kasus) mulai menurun, kita bilang level 1 sampai 3 bisa melakukan tatap muka,” ungkap Nadiem.
Meski demikian, Nadiem Makarim mengatakan saat ini hanya 26 persen dari 63 persen sekolah yang baru bisa melaksanakan PTM. Tak berjalannya PTM terbatas ini kebanyakan terjadi karena Pemda dan Satgas Penanganan Covid-19 setempat tak memberi izin.