Jubir Penanganan Covid-19: Ada Tiga Hal Penting Dalam Pengendalian Covid-19

Jubir Penanganan Covid-19: Ada Tiga Hal Penting Dalam Pengendalian Covid-19
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro © Copyright Artikel ini telah tayang dengan: Judul: Jubir Penanganan Covid-19: Ada Tiga Hal Penting Dalam Peng Tujuh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro/Foto: Dok. Istimewa

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyebutkan tiga hal utama yang dapat dilakukan guna mengendalikan Covid-19. Ini sebagaimana dilakukan daerah-daerah di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.

Iklan

“Tiga hal yang kita pelajari dari wilayah level 2 yang masih konsisten menjaga tingkat kondisi Covid-19 mereka terkendali,” ujarnya dalam Siaran Pers Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, (8/9).

Ada tiga hal penting yang disebut oleh Reisa, ketiga hal tersebut yakni pertama, dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.

Dia mengingatkan disiplin menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, selain melindungi dari droplet juga berguna meminimalkan risiko menghirup udara berpolusi.

“Jadikan masker sesuatu yang trendi dan fashionable. Tentu dengan memperhatikan tingkat filtrasi dan efektivitas masker,” kata Reisa.

Kedua, men vaksinasi dan menyisir kelompok-kelompok yang kesulitan mengakses vaksinasi, seperti kelompok lanjut usia dan penyandang disabilitas.

“Sapu habis, kalau perlu ketuk pintu ke pintu. Sisir juga tenaga pendidikan agar semua segera tervaksinasi dan pembelajaran tatap muka dapat diujicoba dengan cepat,” ujar Reisa.

Ketiga, membatasi dan menyeleksi mobilitas dengan cara membiasakan menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk masuk ke fasilitas umum.

Saat ini jumlah pengguna aplikasi PeduliLindungi di pusat perbelanjaan, industri, sarana olahraga dan ruang publik sudah lebih dari 20 juta orang.

“Aplikasi tersebut berhasil menyeleksi ratusan ribu orang yang seharusnya istirahat di rumah karena tidak sehat,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *