Jaksa Agung Diserang dari Berbagai Penjuru, Ini Pesan Ulama dan Budayawan

Jaksa Agung, ST Burhanuddin
Jaksa Agung, ST Burhanuddin/Foto: Kompas

Kanaltujuh.com –

Ulama kultural Gus Peyek mengingatkan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mewaspadai serangan dari pihak-pihak yang ingin menjatuhkan dirinya, baik yang kasat mata maupun tidak kasat mata.

“Kinerja Pak Burhanuddin cemerlang pasti lawannya banyak, yang ingin menjatuhkannya juga banyak. Karena ada kepentingan-kepentingan pribadi pihak yang merasa dikebiri oleh Jaksa Agung, bahkan mereka mengatasnamakan pemerintah,” katanya, Selasa (23/11).

Menurut dia, lawan Jaksa Agung bukan hanya yang kasat mata, tapi yang tidak kasat mata juga banyak kalau percaya.

Baca Juga:
Menkeu Purbaya: Gaji Lebih Kecil dari LPS, Tapi Tanggung Jawab Lebih Besar

“Kalau saya percaya, bagaimana caranya Pak Burhanuddin mereka jatuhkan dan game over. Pak Burhanuddin harus selalu waspada 1×24 jam,” ungkap Gus Peyek.

Pengasuh Pondok Pesantren Pancawarna Sidoarjo Jawa Timur, ini mengatakan, serangan lawan Jaksa Agung Burhanuddin bukan dari satu arah saja, melainkan dari segala penjuru, termasuk dari orang-orang dari dalam Kejaksaan sendiri.

Jadi pesan saya kepada Pak Burhanuddin, saya selaku tokoh muda milenial Gus Peyek menyarankan kecemerlangan dia harus dibarengi kebersamaan dan sinergi dengan ulama dan aparat pemerintah lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:
Menkeu Tarik Rp200 Triliun dari BI untuk Dorong Kredit dan Pertumbuhan Ekonomi

Kyai NU ini menilai pribadi dan kinerja Jaksa Agung Burhanuddin sangat bagus, sehingga sangat disayangkan jika seandainya kepemimpinan dan rencananya yang cemerlang untuk Indonesia sampai tidak tuntas.

Dia mengungkapkan, untuk menyukseskan rencana Jaksa Agung yang cemerlang itu setidaknya ada tiga lapis langkah yang perlu dilakukan.

Pertama, tutur Gus Peyek, Jaksa Agung harus menjalin komunikasi yang indah dengan jajaran pemerintah. Kedua, menyatukan atau sinkronisasi antara Kejaksaan, Kepolisian, TNI, dan aparatur negara lainnya dan tidak melupakan peran ulama.

“Kalau Pak Burhanuddin bisa sinkronisasi dan bersinergi, saya yakin semua akan selesai. Preman-preman hukum dan oknum-oknum yang membawa nama Kejaksaan insyaallah selesai, takut dengan sendirinya dengan kebijakan Burhanuddin yang cemerlang,” lanjutnya.

Baca Juga:
Anggota DPR Dapat Pensiun Seumur Hidup

Ketiga, lanjut Gus Peyek, Jaksa Agung jangan menyepelekan hal-hal yang tidak kelihatan atau kasat mata.

“Beliau juga harus bersinergi dengan sesepuhnya, jangan kapok kalau sering dihubungi karena dia terancam. Saya selalu doakan Pak Burhanuddin dan pendukung beliau agar selalu dalam lindungan-Nya,” ucapnya.

Dihubungi terpisah, budayawan Kidung Tirto Suryo Kusumo mengungkapkan, mata batinnya melihat serangan gencar terhadap Jaksa Agung Burhanuddin akhir-akhir ini ditunggani koruptor dan preman hukum yang tidak suka dengan langkah tegas Kejaksaan Agung.

“Meskipun diserang dari berbagai penjuru, saya yakin Jaksa Agung tidak akan mundur tetapi justru semakin ganas melibas koruptor dan preman-preman hukum. Jaksa Agung mendapat kekuatan dari alam dan didukung rakyat yang merindukan keadilan,” kata spiritualis nusantara dari Gunung Lawu ini.

Baca Juga:
Nama Kamu Masuk Daftar? Begini Cara Cek Status PPPK Paruh Waktu 2025!

Kidung Tirto mengingatkan Jaksa Agung Burhanuddin agar mewaspadai kaki tangan koruptor dan preman hukum yang menyusup ke internal Kejaksaan serta oknum pejabat yang memiliki kepentingan pribadi.

“Jaksa Agung perlu melakukan bersih-bersih di internal demi menjaga marwah Kejaksaan yang sudah dibangun dengan baik. Jangan berikan tempat bagi oknum-oknum yang mencoba merusak nama baik institusi demi ambisi pribadi,” ujarnya.

Kidung Tirto yakin Presiden Joko Widodo mendukung penuh semua langkah Jaksa Agung Burhanuddin karena sejalan dengan visi misi Presiden untuk menegakkan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

Baca Juga:
Ini Alasan KPU Rahasiakan 16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres dan Cawapres

“Sesuai dengan visi misi Presiden, Jaksa Agung sudah melakukan banyak terobosan, seperti membongkar kasus-kasus korupsi kelas kakap, keadilan berhati nurani melalui restorative justice, memberantas mafia tanah dan pelabuhan, hingga penuntasan kasus pelanggaran HAM berat,” ungkapnya.

Baca Juga:
Masih Menunggu PKH? Ini Jadwal dan Cara Cek Status Penerima Resmi dari Kemensos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *