Jakarta, Kanaltujuh.com –
Lembaga survei Polmatrix mengumumkan hasil tentang elektabilitas partai politik menuju Pemilu 2024. Polmatrix mencatat elektabilitas PDIP menempati urutan teratas dengan skor 15,8 persen.
Di bawah PDIP ada Gerindra yang mencatat skor 11 persen. Lalu berturut-turut diikuti oleh PKB 9,4 persen, Partai Demokrat 9 persen, PKS 5,7 persen, PSI 5,2 persen, NasDem 5 persen, Golkar 4,7 persen, PPP 2,5 persen, dan Partai Ummat 1,5 persen.
Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto mengatakan posisi PDIP masih unggul sementara Golkar masuk ke papan tengah digantikan oleh NasDem.
“Golkar tersalip oleh NasDem, sementara PDIP tetap unggul, dan PSI stabil,” kata Dendik, dikutip dari Antara, Senin, (6/12).
Ia menerangkan elektabilitas Golkar turun antara lain karena elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai Ketua DPP Golkar masih relatif rendah dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya. Golkar, ujar Dendik, pada survei-survei sebelumnya memperoleh skor elektabilitas 8-9 persen dan biasanya menempati urutan tiga teratas.
Untuk elektabilitas NasDem yang naik dari 3-4 persen menjadi 5 persen, menurut Dendik, kemungkinan dipengaruhi oleh hubungan dekat Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Pendekatan Surya Paloh terhadap Anies Baswedan sebagai salah satu capres terkuat turut mengerek kenaikan elektabilitas NasDem,” ujarnya.
Dari hasil itu, Dendik menilai kemungkinan ada dua poros kekuatan politik yang kuat, yaitu PDIP-Gerindra dan NasDem. PDIP, kata Dendik, memiliki stok calon presiden yang cukup banyak. Diantaranya ialah Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sementara itu, Gerindra memiliki dua calon kuat, yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Ekonomi dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
“Jika pemilu berjalan serentak antara pilpres (pemilihan presiden) dan pileg (pemilihan legislatif), sosok capres-cawapres itu berpeluang mengerek suara partai pengusungnya,” ujar Dendik.
Oleh sebab itu, ia menilai partai-partai politik mempunyai pekerjaan rumah untuk memberikan dukungan bagi pasangan capres-cawapres.
Lembaga survei Polmatrix Indonesia pada 21-30 November 2021 menggelar survei terkait dengan penilaian publik terhadap kinerja pemerintah, elektabilitas sejumlah tokoh yang diyakini maju jadi calon presiden pada Pemilu 2024, dan elektabilitas partai politik menjelang Pemilu 2024.
Survei melibatkan 2.000 responden yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2024. Ribuan responden itu tersebar di 34 provinsi.