Hadapi Varian Omicron, Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada

Hadapi Varian Omicron, Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto/Foto: Setpres

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Pemerintah meminta masyarakat tetap waspada dalam menghadapi varian Omicron yang tengah meningkat saat ini.

Sebagai informasi, jumlah kasus konfirmasi harian gelombang Omicron di Indonesia telah melewati puncak kasus konfirmasi harian pada gelombang Delta tahun lalu.

“Pemerintah berharap bahwa masyarakat untuk terus waspada dalam menjaga, agar transmisinya tidak terlalu meningkat,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga:
KPK Kunjungi Kantor Pusat SMSI, Jalin Kerjasama Pencegahan Korupsi di sektor usaha Media Siber Indonesia

Lebih lanjut, kata Airlangga, meskipun kasus konfirmasi meningkat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) masih relatif terkendali.

“Berdasarkan situasi yang membedakan kasus Delta dan Omicron ini, tingkat BOR saat ini masih di angka yang 33,41 persen. Jadi ini membedakan dengan kasus Delta yang lalu,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, kini Pemerintah terus menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap daerah untuk mengendalikan pandemi di tanah air.

Pemerintah juga berharap agar masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga:
Bantah Tudingan APG, Garuda Indonesia Tegaskan Rekrutmen Sesuai GCG

“Beberapa daerah sudah dikenakan level PPKM terutama sekarang di episentrumnya di Jakarta, kemudian bergeser ke Jawa Barat, dan tentu dalam 2-3 minggu ke depan bisa ke luar Jawa,” ungkapnya.

Di samping itu, pemerintah juga terus meningkatkan pelayanan telemedisin untuk melayani pasien Covid-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

“Pemerintah juga sudah mendorong dengan pelayanan telemedisin dan ketersediaan obat, sehingga tentu bagi yang tanpa gejala maupun yang gejala ringan itu untuk dirawat isolasi mandiri di rumah atau kalau tidak memadai di isolasi terpusat,” pungkasnya.

Baca Juga:
Bantah Tudingan APG, Garuda Indonesia Tegaskan Rekrutmen Sesuai GCG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *