Pemerintah Dianggap Tidak Serius Menangani Kelangkaan Pupuk

Pemerintah Dianggap Tidak Serius Menangani Kelangkaan Pupuk
Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Nur Sucipto/Foto: Kanaltujuh.com

Trenggalek, Kanaltujuh.com –

Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Nur Sucipto menuding kelangkaan pupuk yang terjadi secara nasional belakangan ini, disebabkan adanya pembatasan dari pemerintah.

Iklan

Pernyataan ini disampaikan Nur Sucipto Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur usai dirinya menggelar reses dengan masyarakat Kabupaten Trenggalek di salah satu rumah makan di Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek.

“Kalau kelangkaan pupuk ini apa ya, pemerintah itu membatasi,” kata Nur Sucipto.

Sucipto melanjutkan kebutuhan pupuk di Jawa Timur sendiri total mencapai 1,1 juta ton. Sementara Pemerintah pusat hanya mengalokasikan 800 ribu ton.

“Nah kurangnya berapa? Hampir 40 persen,” sesalnya.

Kendati demikian, politisi dari Partai Gerindra ini enggan menjelaskan secara detail apa yang menjadi penyebab jumlah pasokan pupuk di Jawa Timur berkurang.

Ia hanya mengatakan ada kesan ketidak seriusan pemerintah dalam menangani permasalahan kelangkaan pupuk.

“Sepertinya tidak serius pemerintah menangani masalah ini, jangan kita bicara Jawa Timur sebagai stok nasional, Jawa Timur penyangga Indonesia Timur, kita gak usah bicara itu dulu,” ucapnya.

“Yang untuk yangga itu apa, itu kan produksi, apakah produksinya bisa mencukupi, ya saat ini bisa, tapi kedepannya apa mungkin,” ujarnya dengan seolah bertanya.

Ia kemudian mengatakan keberhasilan seorang petani membudidayakan tanaman padi apabila sarana produksinya (Saprodi) terpenuhi. Selanjutnya apabila Saprodinya tidak terpenuhi bagaimana produksi itu bisa meningkat.

“Kita realita saja lah, maka tadi saya ajak tadi jangan larut dalam kesedihan, tapi kita mencari solusi dan solusi saya tawarkan tadi,” kata Dosen pasca Sarjana di STIE Yapan Surabaya.

Adapun solusi yang ditawarkan oleh Nur Sucipto adalah petani padi diharapkan menggunakan pupuk cair dan menggunakan obat wereng hasil temuan dirinya bersama tim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *