Baru-baru ini, dunia sepak bola dihebohkan dengan adanya European Super League. Kompetisi baru itu kabarnya bakal diikuti para klub elite di Eropa.
Enam klub Inggris dikabarkan telah setuju untuk ikut serta dalam liga sempalan yang bertajuk Europe Super League alias Liga Super Eropa yang mengundang banyak kontroversi. Keenam klub Inggris yang dimaksud adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.
Enam klub lain masing-masing tiga dari Spanyol dan tiga dari Italia juga turut bergabung yakni AC Milan, Inter Milan, Juventus FC, Atletico Madrid, FC Barcelona, dan Real Madrid.
Tiga klub top lain disebut akan segera diumumkan untuk menjadi 15 klub pendiri yang sekaligus menjadi peserta tetap kompetisi yang akan mengelembungkan pendapatan klub-klub kaya Eropa itu.
Rupanya, hal itu sudah diprediksi oleh manajer legendaris Arsenal, Arsene Wenger. Sosok asal Prancis itu pernah berbicara soal hal itu kepada The Guardian pada tahun 2009 lalu.
“Mungkin 10 tahun lagi, kita akan memiliki European League, uang yang didapat dari Champions League akan dirasa tidak cukup bagi beberapa klub,” kata Wenger di tahun 2009.
Mengetahui keputusan tersebut Presiden UEFA, Alexander Ceferin murka atas terbentuknya European Super League. Apalagi dalang dari pembentukan kompetisi itu berasal dari para petinggi klub yang juga memiliki jabatan di UEFA.
Caferin menegaskan pihaknya akan segera mengambil beberapa tindakan yang diperlukan. Termasuk memberikan sanksi, baik kepada klub yang terlibat dan juga para pemain mereka.
“Kamk itidak tahu, kami memiliki ‘ular’ yang sangat dekat dengan kami, sekarang kami tahu,” katanya.
“Kami akan mencoba menggunakan semua sanksi terhadap klub yang ikut serta dalam European Super League. Sesegera mungkin mereka harus dilarang tampil di semua kompetisi kami, para pemain juga,” tegas Ceferin.
Dalam kesempatan lain salah satu anggota Komite Eksekutif UEFA, Josep Muller membuat pernyataan mengejutkan. Itu terkait dengan rencana adanya European Super League (ESL).
Moller menyebut klub-klub yang terlibat dalam pembentukan ESL harus keluar sesegera mungkin dari kompetisi UEFA. Termasuk mereka yang memastikan lolos ke semifinal Liga Champions musim ini.
Diketahui, tiga tim yang lolos ke semifinal Liga Champions musim ini yakni Chelsea, Real Madrid, dan Manchester City juga tergabung dalam ESL. Sementara satu tim lain yakni PSG, tidak bergabung.
“Klub-klub (Chelsea, Real Madrid, dan Manchester City) itu harus keluar, saya perkirakan keputusan soal itu akan dibuat pada Jumat nanti,” kata Jesper Moller.
Premier League telah melakukan rapat virtual tanpa menyertakan Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United dan Tottenham untuk mendiskusikan Liga Super Eropa yang baru saja diumumkan.
Rapat yang berlangsung selama kurang lebih dua setengah jam dipimpin langsung oleh CEO Premier League Richard Masters.
Premier League kemudian membuat pernyataan: “Premier League, bersama FA, bertemu dengan klub-klub hari ini untuk membahas tentang implikasi langsung proposal Super League.”
“14 klub dalam rapat secara bulat dan tegas menentang rencana kompetisi. Premier League sedang mempertimbangkan semua tindakan yang tersedia untuk mencegahnya itu berlanjut, serta meminta para Pemegang Saham yang terlibat bertanggung jawab sesuai aturan.”
“Premier League ingin berterima kasih kepada suporter dan semua pemangku kepentingan atas dukungan yang telah mereka tunjukkan minggu ini mengenai masalah penting ini.”
“Reaksi ini membuktikan betapa piramida terbuka dan komunitas sepak bola berarti bagi masyarakat.”
Pertemuan tersebut nampaknya cukup ampuh karena tak sampai hitungan hari, keenam klub yang sebelumnya setuju bergabung ke Liga Super Eropa secara resmi menarik diri.
Dalam tekanan demikian Manchester United, Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur mengonfirmasi akan mundur dari rencana Liga Super Eropa. Informasi tersebut telah resmi diberikan melalui situs resmi klub masing-masing, Rabu (21/4/2021) dini hari WIB.
Langkah pengunduran diri dari proposal Liga Super Eropa sebelumnya telah diambil oleh dua klub Inggris yang masih terlibat di Liga Champions, Manchester City dan Chelsea.
Dalam pernyataannya Manchester United menulis: “Kami telah mendengarkan dengan cermat reaksi dari para penggemar kami, pemerintah Inggris dan pemangku kepentingan utama lainnya.”
Pernyataan Liverpool kurang lebih berbunyi sama: “Dalam beberapa hari terakhir, klub telah menerima perwakilan dari berbagai pemangku kepentingan utama, baik secara internal maupun eksternal, dan kami ingin berterima kasih atas kontribusi mereka yang berharga.”
Arsenal bahkan dengan gamblang mengakui telah mengambil langkah yang salah dan merasa perlu untuk meminta maaf. “Kami membuat sebuah kesalahan, dan kami meminta maaf karenanya.” bunyi statement di situs The Gunners.
Sementara itu, Tottenham menyatakan penyesalannya dengan mengutip pernyataan dari pemilik Klub Daniel Levy, “Kami menyesali [timbulnya] kegelisahan dan kekesalan yang diakibatkan oleh proposal ESL tersebut.”
Reporter : Kanaltujuh.com
Editor : Fabian Kalijaga