Surabaya, Kanaltujuh.com –
Setelah 3 hari ratusan pengurus JPM (Jejaring Panca Mandala) Jawa Timur menerima pembekalan pembinaan ideologi Pancasila dari para narasumber, akhirnya ditutup secara resmi oleh Deputi Hubungan antar Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan Ir. Prakoso M.M
Sebelum ditutup, Prakoso dalam sambutannya menyampaikan dalam memberikan pembinaan ideologi Pancasila pada seluruh warga negara Indonesia yang berjumlah 274 juta, BPIP tidak mungkin bisa berjalan sendiri.
“Yang 271 juta ada di Sabang sampai Merauke, yang 3 juta sampai 4 juta, ada di mancanegara,” paparnya, Rabu malam (27-7-2022).
Mereka yang ada di mancanegara itu kata dia ada yang sebagai Diaspora, pelajar atau menikah dengan warga negara lain.
Prakoso melanjutkan terdapat hal yang membedakan antara warga negara Indonesia dengan warga negara lain. Perbedaan itu sambungnya adalah warga negara Indonesia harus Pancasila.
Alasannya karena Pancasila itu menjadi kesepakatan bersama para pendiri bangsa ketika negara Indonesia hendak didirikan.
“Maka Pancasila itu tidak boleh diubah, merubah dasar, berarti merubah negara, berarti membubarkan itu. Sehingga Pancasila itu ya harus statis, gak boleh diubah,” tegasnya.
Lebih dalam ia menegaskan agar Indonesia itu abadi sepanjang masa, maka nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, sebagai filosofi grondslag (fundamen filsafat), sebagai pandangan hidup, sebagai pemersatu yang ber-Bhineka Tinggal Eka harus dirawat.
“Yang merawat siapa, ya seyogyanya gotong-royong,” terangnya.
Prakoso lalu mengatakan agar pembinaan ideologi bisa menyasar ke seluruh warga negara Indonesia, maka BPIP membuat Jejaring Panca Mandala (JPM).
“Jadi kita kolaborasi, ada pemerintah pusat, pemerintah daerah, ada Akademisi, pelaku usaha, kelompok masyarakat dan media,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Diklat pembinaan ideologi Pancasila berlangsung dari hari Senin 25 Juli hingga 27 Juli 2022 di salah satu hotel di Surabaya.
Kegiatan Diklat ini diikuti oleh 190 pengurus JPM yang ada di seluruh Kabupaten Kota di Jawa Timur.