Impor Jawa Timur Januari-Mei 2025 Turun 1,23%, Impor Migas Alami Penurunan Signifikan

Kepala BPS Jatim, Zulkipli. Foto : Kominfo Jatim
Kepala BPS Jatim, Zulkipli/Foto : Kominfo Jatim

Surabaya, Kanaltujuh.com –

Impor Jawa Timur sepanjang Januari hingga Mei 2025 tercatat mencapai 11,98 miliar dolar AS, mengalami penurunan sebesar 1,23% dibandingkan periode yang sama pada 2024. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Zulkipli, dalam Berita Resmi Statistik (BRS) terkait perkembangan ekspor dan impor Jawa Timur untuk Mei 2025.

Menurut Zulkipli, total impor menurun seiring dengan turunnya nilai impor migas yang mencapai 2,05 miliar dolar AS, turun signifikan sebesar 31,31%. Sementara itu, impor nonmigas tercatat 9,93 miliar dolar AS, mengalami kenaikan sebesar 8,58% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Juga:
Bupati Arifin Sebut Upacara Adat Labuh Laut Patut Dilestarikan

“Dampak penurunan impor ini antara lain disebabkan oleh penurunan impor minyak mentah yang turun hingga 57,64% dari 480,32 juta dolar AS menjadi 203,47 juta dolar AS,” ujar Zulkipli dikutip dari Kominfo Jatim pada Senin (07/07/2025).

Selain itu, komoditas hasil minyak juga mengalami penurunan signifikan sebesar 33,61%, dari 2,01 miliar dolar AS menjadi 1,33 miliar dolar AS pada tahun 2025. Sebaliknya, impor nonmigas mengalami peningkatan 8,58%, dari 9,15 miliar dolar AS menjadi 9,93 miliar dolar AS.

Zulkipli juga melaporkan bahwa pada bulan Mei 2025, impor Jawa Timur tercatat sebesar 2,30 miliar dolar AS, turun 11,66% dibandingkan Mei 2024. Sementara itu, impor nonmigas pada Mei 2025 tercatat 1,97 miliar dolar AS, naik 2,03%, dan impor migas tercatat 326,26 juta dolar AS, turun 51,22%.

Baca Juga:
Istri Mensos Fatma Saifullah Yusuf Salurkan Bantuan Ke Trenggalek Rp.957 Juta

Komoditas Impor Utama

Zulkipli juga mengungkapkan sepuluh komoditas dengan nilai impor nonmigas terbesar pada Januari hingga Mei 2025. Beberapa komoditas menunjukkan kenaikan signifikan, salah satunya adalah perhiasan atau permata (HS 71), yang naik sebesar 267,71% menjadi 562,61 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama pada 2024. Perhiasan dan permata ini paling banyak diimpor dari Hongkong dan Uni Emirat Arab.

Selain itu, komoditas pupuk (HS 31) juga mengalami peningkatan impor sebesar 21,30%, senilai 78,01 juta dolar AS, sementara komoditas mesin dan peralatan mekanis (HS 84) naik sebesar 18,87%, atau 160,84 juta dolar AS.

Baca Juga:
Jaga Kebersihan Sungai, Novita, Fatma dan Intan Tebar Benih Ikan di Sungai Kelurahan Surodakan

“Impor pupuk sebagian besar berasal dari Rusia dan Kanada, sementara impor mesin dan peralatan mekanis didominasi oleh Tiongkok dan Jerman,” kata Zulkipli.

Namun, beberapa komoditas mengalami penurunan, antara lain serealia (HS 10) yang turun sebesar 57,18% dan ampas serta sisa industri makanan (HS 23) yang mengalami penurunan sebesar 4,37%.

Secara keseluruhan, sepuluh golongan barang utama tersebut memberikan kontribusi sebesar 58,01% terhadap total impor nonmigas Jawa Timur, dengan pertumbuhan 7,20% dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga:
Menjawab Gagasan Sekolah Rakyat Dari Presiden Prabowo, Bupati Arifin Siapkan Lahan 7 Hektar di Trenggalek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *