ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Bandara Kabul

Korban Serangan ISIS
Korban serangan kelompok ISIS di Bandara Kabul, Afghanistan/Foto: KOHSAR / AFP

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul, Afghanistan pada Kamis (26/8) malam.

Iklan

“Pengebom hari ini mampu menembus semua benteng keamanan dan berada dalam jarak lima meter dari pasukan AS sebelum meledakkan sabuk bahan peledaknya,” kutip pernyataan media propaganda ISIS, Amaq, yang diterjemahkan lembaga pemantau gerakan ekstremisme, SITE.

Dikutip AFP, pernyataan ISIS itu hanya menyebutkan satu pengebom dan satu ledakan. Sementara itu, ada dua ledakan bom yang terjadi di Bandara Kabul. Bom bunuh diri itu sejauh ini menewaskan 13 tentara Amerika Serikat dan melukai belasan personel lainnya.

Pejabat Kabul menuturkan insiden itu turut menewaskan 60 warga sipil dan melukai sedikitnya 140 orang. Bom bunuh diri itu disebut dilakukan oleh afiliasi ISIS di Afghanistan yang kerap disebut ISIS-Khorasan (ISIS-K).

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutuk serangan itu. Ia juga telah memerintahkan komandan militer AS mengembangkan rencana operasional untuk segera menyerang ISIS-K.Sebelumnya, Biden dan sejumlah negara sekutu telah memperingatkan potensi ancaman teror di Bandara Kabul, salah satunya dari ISIS-K.

“ISIS-K adalah musuh bebuyutan Taliban, dan mereka memiliki sejarah pertempuran antara satu sama lain,” ungkap Biden.

Beberapa bulan setelah ISIS mendeklarasikan kekhalifahan di Irak dan Suriah pada 2014, beberapa anggota Taliban Pakistan (Tehrik-i-Taliban/TTP) bergabung dengan milisi di Afghanistan untuk membentuk cabang regional ISIS yang berjanji setia terhadap Abu Bakr al-Baghdadi.

Dikutip AFP, mereka lantas menamakan kelompok mereka sebagai ISIS-K. ISIS-K lantas diakui secara resmi oleh pimpinan ISIS pusat dan mulai membangun basis di timur laut Afghanistan, khususnya Provinsi Kunar, Nangarhar, dan Nuristan ISIS-K berhasil mendirikan sel-sel teror yang selama ini tidur di sejumlah wilayah lainnya di Pakistan dan Afghanistan.

Laporan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ISIS-K memiliki personel mulai dari 500 orang hingga beberapa ribu pasukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *