Jakarta, Kanaltujuh.com –
Topan super Rai dengan kecepatan lebih dari 195 kilometer per jam menerjang wilayah tenggara Filipina sejak pekan lalu hingga menewaskan 375 orang.
Akibat bencana tersebut banyak fasilitas publik seperti stadion olahraga di Kota Surigao juga rusak hingga hancur diterjang Topan Rai.
Saat ini, warga yang semula mengungsi akibat Topan Rai mulai kembali ke tempat tinggal mereka meski telah hancur hingga tak meninggalkan jejak. Banyak warga mulai membangun kembali bangunan dan rumah mereka yang tersapu topan.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Senin (20/12) memerintahkan badan-badan negara untuk memulihkan listrik. Ia juga menjanjikan 10 miliar peso (Rp2,8 triliun) untuk biaya pemulihan.
Saat badai terjadi, Topan Rai menerjang daratan tenggara Filipina dengan kecepatan hingga 210 km/jam hingga menumbangkan pohon kelapa, merobohkan tiang listrik, dan melemparkan lembaran seng dan kayu bergelombang ke udara.
Kini petugas dan pihak berwenang terus bekerja mengevakuasi warga dan membersihkan jalanan yang terblokir reruntuhan rumah dan pohon akibat Topan Rai.
Minim data real-time dan studi kasus badai serupa di Filipina menyulitkan ahli prakiraan cuaca memprediksi seberapa parah dan bahaya Topan Rai.