Trenggalek, Kanaltujuh.com –
Bagi warga Trenggalek dan sekitarnya jika anda hendak menikmati suasana liburan layaknya di Pulau Dewata, anda tak perlu melakukan perjalanan yang jauh, sebab saat ini di Trenggalek tepatnya di Desa Malasan Kecamatan Durenan telah tersedia kawasan wisata mirip suasana Bali.
Kawasan wisata tersebut adalah PHD (Peternakan Hijau Daun) Edu Farm dan dibangun dengan menggunakan dana pribadi di atas tanah seluas setengah hektar oleh Tatang Priyo Kuncoro warga Desa Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.
Bagi wisatawan yang hendak menikmati kawasan tersebut, terlebih dulu anda diwajibkan membayar harga tiket masuk senilai 15 ribu untuk orang dewasa dan 10 ribu rupiah untuk anak-anak.
Setelah masuk ke kawasan tersebut anda akan disambut patung Ganesha yang letaknya tak jauh dari pintu masuk.
Selanjutnya anda juga akan disuguhkan berbagai ornamen bangunan khas Bali dan Jawa yang sangat kental. Yang pasti anda bisa melakukan selfie dan foto bersama keluarga dengan spot yang menarik.
Adapun spot yang disuguhkan di kawasan itu mulai Pendopo Ageng, Pendopo Alit, Rumah Panggung, Kolam Renang, Wahana Mainan Anak, Cafe Out Door, Resto dan terdapat pula kawasan Peternakan Kambing.
Tatang mengatakan yang menjadi alasan dirinya membangun kawasan itu kental dengan suasana Jawa dan Bali karena ia menilai bahwa generasi milenial saat ini nyaris melupakan peradaban serta budaya yang pernah ditorehkan oleh para leluhur.
“Saya kawatir mereka lupa. Anak-anak sekarang gak boleh lupa siapa jati dirinya,” ungkap Tatang di lokasi wisata tersebut, Senin (28/2/2022).
Ke depan, kata dia, dirinya akan membuka berbagai pelatihan di kawasan tersebut, mulai dari pelatihan farm preneur, agro preneur, dan kuliner preneur.
Tatang melanjutkan, kawasan wisata ini dibuka untuk umum terhitung mulai hari ini Senin 28 Februari 2022.
Kendati demikian, secara resmi pembukaan dari kawasan wisata ini dimulai dari tanggal 26 Februari yang lalu dengan menggelar berbagai kegiatan seperti yasinan dan tasyakuran.
Dengan dibukanya kawasan tersebut maka secara otomatis ia telah membuka lapangan pekerjaan bagi warga desanya.
Mereka, kata Tatang, diantaranya dipekerjakan sebagai Waiters, Penjaga kolam, Kitchen, Bar, Receptionis hingga Tukang parkir.
Ia juga menyampaikan meskipun di kawasan tersebut terdapat beberapa ornamen bangunan layaknya tempat peribadatan bagi umat Hindu tapi semua itu hanyalah difungsikan untuk kawasan wisata dan edukasi bagi generasi milenial.