Cerita Mualem, Hujan 8 hari 8 Malam di Aceh dan Ada Keanehan

Foto: Gubernur Aceh Muzakir Manaf saat di wawancarai Najwa Shihab/tangkapan layar @NajwaShihab

kanaltujuh.com

Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengatakan sebelum banjir terjadi, hujan mengguyur wilayah Aceh selama kurang lebih 8 hari 8 malam.

”Yang pasti kita lihat dilapangan bahwa hujan kurang lebih 8 hari 8 malam. Jadi di situ kita lihat dampak banjir yang luar biasa dan mengorbankan jiwa, harta benda dan juga infrastruktur dan sebagainya.” Kata Mualem pada Najwa Shihab dikutip dari saluran yuotube narasi.

Wawancara Najwa Shihab dengan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dilakukan pada Minggu malam (07/12/2025).

Baca Juga:
Ribuan Kayu Gelondongan Diduga Memperparah Bencana Banjir di Sumatera

Muzakir Manaf atau sering dipanggil Mualem menilai dalam peristiwa banjir tersebut terjadi sebuah keanehan.

 Adapun keanehan itu seperti air warnanya hitam, di kulit rasanya gatal dan perih serta mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

“Waktu banjir itu mengeluarkan suatu keadaan yang airnya di situ hitam, gatal-gatal dan juga perih dan juga bau.” ungkapnya.

“Tadi mayat-mayat kita lihat ada yang terbuka baju, telanjang. Ini ada sesuatu hal yang kita lihat yang aneh,” lanjutnya.

Keanehan selanjutnya kata dia binatang melata seperti ular besar maupun ular kecil, biawak dan ikan banyak yang mati.

Baca Juga:
Menhut Raja Juli Sebut Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar Disebabkan 3 Faktor

“Kita heran juga, sebenarnya mereka kan alam mereka itu. Jadi tidak mungkin dia mati,” kata Mualem merasa heran.

Selepas banjir atau tengah banjir kata Mualem terlihat banyak mayat yang tidak boleh atau tidak bisa dikuburkan.

Mayat-mayat itu hanya diikat di pokok kayu atau jembatan, alasannya karena tidak ada tempat untuk menguburkan mayat-mayat pada saat itu karena hampir semua daratan digenangi banjir.

Selang 2 atau 3 hari kemudian barulah mayat-mayat itu dimakamkan di kawasan perbukitan.

“karena tidak ada tempat untuk tanam. Sampai 2-3 hari baru dapat tanam pun kena lihat bukit-bukit,” ucapnya.

Baca Juga:
Stok Logistik Menipis, Pengungsi di Aceh Terancam Kelaparan
Penulis: herman subagioEditor: herman subagio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *