Jakarta, Kanaltujuh.com –
Hasil pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Api Semeru pada hari ini, Kamis (16/12) hingga pukul 12.00 WIB menyebutkan tingkat aktivitas Gunung api Semeru dalam level III (waspada), untuk itu masyarakat diimbau untuk menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Kapusdalops PB) BPBD Prov. Jatim, Dino Andalananto S.Kom, di konfirmasi, Kamis (15/12) menerangkan bahwa, cuaca di sekitar daerah terdampak cerah, berawan, mendung, dan hujan.
Angin bertiup lemah ke arah utara, timur laut, dan barat daya dengan suhu udara 24-27 derajat celcius.
Sementara hasil dari pengamatan visual gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III, asap kawah tidak teramati.
Pada pukul 09:01 WIB teramati awan panas guguran sejauh 4,5 km dari kawah ke arah besuk kobokan, pukul 09:30 wib terekam awan panas guguran jarak luncur tidak teramati gunung kabut.
Sedangkan hasil kegempaan tercatat letusan jumlah 1, amplitudo 25 mm, durasi 70 detik. Kegempaan awan panas guguran jumlah 2, amplitudo 17-25 mm, durasi : 395-912 detik. Kegempaan guguran jumlah 1, amplitudo 5 mm, durasi 55 detik.
Tektonik Lokal jumlah 4, amplitudo 6-20 mm, S-P : 8-9 detik, durasi 20-60 detik. Kegempaan terasa sebanyak 1, amplitudo 23 mm, S-P : 0 detik, durasi : 345 detik, Skala : II MMI. Tektonik Jauh jumlah 2, amplitudo 2-20 mm, S-P : 23 detik, durasi 65-100 detik.
Terkait dengan hal tersebut diserukan kepada masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
“Perlu diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan, serta mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yangg berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk,” himabaunya