Whisnu Sakti Buana Sampaikan 6 Pembahasan Dalam Rakercab PDIP Trenggalek

Rakercab PDIP Trenggalek
Whisnu Sakti Buana saat memberikan sambutan di Rakercab DPC PDI Perjuangan Trenggalek

Trenggalek, Kanaltujuh.com – Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana mengatakan terdapat 6 agenda yang harus dibahas dalam Rakercab (Rapat Kerja Cabang) yang digelar di Kantor Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek, Selasa (8/6).

Enam agenda tersebut kata Whisnu yaitu pertama terkait konsolidasi partai, yang kedua tentang pelaksanaan program partai, yang ketiga tentang program rekruitmen anggota, pendidikan politik dan kaderisasi, yang keempat program pemenangan pemilu, yang kelima tentang pemetaan desa, yang keenam bagaimana cara merebut jabatan strategis untuk partai.

Iklan

Mantan Wali Kota Surabaya yang memiliki jabatan paling singkat dalam sejarah ini kemudian menerangkan satu persatu dari enam pembahasan tersebut dan diawali dari konsolidasi partai.

Baca Juga:
220 Suporter Gresik United Diamankan Polres Lamongan Gegara Keroyok Orang Lagi COD

Menurutnya konsolidasi partai itu mencakup struktur partai, eksekutif partai dan legislatif partai. Kemudian yang kedua tentang pelaksanaan program. Dalam program partai ini Whisnu menyampaikan, program apa saja yang telah dirancang oleh DPC PDI Perjuangan Trenggalek sejak tahun 2019 hingga 2024.

“Kita evaluasi program-program partai sampai sejauh ini,” paparnya.

Yang ketiga tentang program rekruitmen anggota, pendidikan politik dan kaderisasi. Dalam hal ini Whisnu menerangkan bahwa bagaimana rekruitmen anggota biasa bisa mengenalkan realisasi PDI Perjuangan di Kabupaten Trenggalek.

“Sehingga kita bisa merancang program berikutnya nanti dalam menghadapi Pemilu 2024,” kata Dia.

Baca Juga:
Memperingati HKGB Ke-72, Bhayangkari Polres Lamongan Droping Air Bersih Kepada Warga Terdampak Kekeringan

Mengenai program pemenangan pemilu lanjutnya bagaimana dan seperti apa merancang konsep pemenangan Pemilu di Kabupaten Trenggalek kedepan.

Whisnu kemudian mencoba mengingatkan kembali bahwa sejak tahun 1999 hingga saat ini, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek hanya meraih satu kali kemenangan Pemilu di tahun 2009.

Pelaksanaan Rakercab DPC PDIP Trenggalek

“Kita belum pernah bisa menang lagi,” kata Whisnu dalam sambutannya.

Oleh karena itu ia berharap di tahun 2024 mendatang sesuai amanat dari konggres ke V PDI Perjuangan dan ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri bahwa PDI Perjuangan harus menang ‘hattrick’ tiga kali untuk pileg dan pilpres di tahun 2024 nantinya.

“Sehingga ketika kita sudah punya Bupati seyogyanya kita punya ketua DPRD, bukan wakil ketua,” sindirnya.

Baca Juga:
3 Pelatihan Kerja Yang Digelar Oleh Dinas Perinaker Dinilai Pjs Bupati Trenggalek Sangat Tepat

Untuk menuju kemenangan tersebut jabarnya jajaran partai harus solid terlebih dulu. Setelah itu melakukan pergerakan secara bersama untuk memenangkan pemilu 2024 baik pileg, pilpres maupun pilkada.

“Kalau kita bergerak bersama-sama, kita rancang program pemenangan dengan bersama-sama, maka pergerakan kita bersama itu adalah untuk kemenangan partai bukan kemenangan orang per orang,” jelasnya.

“Jadi itu hukumnya wajib, bagi yang sudah jadi anggota legislatif, itu adalah petugas partai, bukan jadi karena dirinya sendiri tapi jadi karena PDI Perjuangan,” tegasnya.

Yang kelima tentang pemetaan desa diterangkan oleh Wisnu bahwa desa merupakan titik kunci pemetaan. PAC harus segera melakukan pemetaan tentang siapa saja tokoh yang ada di tiap desa, siapa kepala desanya, afiliasinya kemana, kondisi masyarakatnya seperti apa dan berapa jumlah kepala dusun yang ada di tiap desa.

Baca Juga:
Ketua Komisi I Minta Bila Muncul Persoalan di OPD Terkait Jangan Dipikirkan Sendiri

“Karena desa itu memiliki karakter sendiri – sendiri,” urainya.

Yang keenam bagaimana merebut jabatan strategis untuk partai artinya kata Wisnu bagaimana jajaran DPC PDI Perjuangan Trenggalek bisa merebut jabatan untuk Kades, Kasun, BUMDES, dan LPMK.

Hal ini kata Whisnu harus dilakukan, karena konsepnya adalah konsep kepartaian dan mesin partai yang bergerak. Selanjutnya setelah yang bersangkutan dijadikan untuk jabatan strategis, maka seluruh kader atau petugas partai harus memperhatikan juga kesejahteraan rakyat.

“Gak ada lagi cerita bahwa kepala daerah atau wakil kepala daerah bicara bahwa saya jadi Bupati karena dipilih rakyat Trenggalek, preketek,” kata Whisnu sembari mendapat applaus dari jajaran DPC PDI Perjuangan Trenggalek.

Baca Juga:
Hasto Sebut Elektoral Risma-Gus Hans Alami Peningkatan Signifikan

“Kamu jadi Bupati karena PDI Perjuangan, coba tidak berangkat dari PDI Perjuangan saya mau tanya bisa jadi bupati atau tidak,” Kata Whisnu dengan meledak ledak.

“Makanya Ibu Ketua Umum kemarin mengingatkan kalau kepala daerah, anggota legislatif tidak mau disebut sebagai petugas partai, out dari kandang Banteng,” tambahnya dengan nada tinggi.

Baca Juga:
Komisi II DPRD Trenggalek Minta PAD Ditertibkan, Jangan Sampai Ada Kebocoran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *