Jakarta, Kanaltujuh.com –
Hari ini, 76 tahun yang lalu, Jenderal Amerika Serikat Douglas MacArthur yang kala itu sebagai Komandan Besar Sekutu untuk Perang Pasifik pada Perang Dunia II, mengumumkan sebuah keputusan untuk mengakhiri status kepercayaan tradisional Jepang (Shinto) sebagai agama resmi warga Negeri Sakura.
Tepatnya pada 15 Desember 1945, Jenderal MacArthur mengeluarkan keputusan yang wajib dipatuhi Jepang agar Shintoisme tak lagi berlaku sebagai agama resmi kenegaraan Negeri Sakura.
Sebelumnya, tepatnya pada 2 September 1945, di atas kapal tempur AS USS Missouri yang tengah berlabuh di Teluk Tokyo, Jenderal MacArthur menandatangani surat penyerahan diri Jepang sebagai tanda kekalahan Nippon dalam Perang Dunia II kala itu.
Setelah penandatanganan tersebut, pihak sekutu, Amerika Serikat, memiliki tujuan untuk mereformasi Jepang. Tujuannya, agar Negeri Sakura tak lagi menimbulkan ancaman serupa seperti yang dilakukan pada Perang Dunia II.
Langkah pertama dalam rencana reformasi itu yaitu dengan melakukan demiliterisasi dan demobilisasi angkatan bersenjata Jepang. Sekutu juga memerintahkan Tokyo untuk menarik seluruh pasukan mereka di luar negeri untuk kembali ke tanah air.
Di samping itu, Sekutu juga mendesak Jepang agar segala macam doktrin dan kebijakan berbau militer harus ditidiadakan.
Kemudian langkah kedua adalah mengakhiri Shintoisme dari statusnya sebagai agama nasional Jepang. Langkah itu direalisasikan tepat pada 15 Desember 1945, dalam dokumen yang diberi nama ‘Directive for the Disestablishment of State Shinto, 1945‘.
Berikutnya: Dengan melakukan hal itu diharapkan dapat mempermulus proses …