Cegah Stunting, Dinas Kesehatan Trenggalek Gelar Rembukan

Cegah Stunting, Dinas Kesehatan Trenggalek Gelar Rembukan
Rembuk Stunting di Agro Park Trenggalek, Selasa (27/02/2024)/Foto: Kanaltujuh.com

Trenggalek, Kanaltujuh.com

Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Kesehatan setempat menggelar rembuk stunting yang digelar di kawasan Agro Park Jl. Soekarno-Hatta Trenggalek, Selasa (27/02/2024).

Iklan

Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten I Pemkab Trenggalek Saeroni menyampaikan terdapat 4 sasaran dalam rembuk stunting tahun ini.

  1. Menguatkan peran lintas sektor dalam konvergensi intervensi stunting.
  1. Meningkatkan pergerakan pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif.
  2. Menetapkan sasaran dan desa lokus serta rencana program beserta indikator kinerja dan kebutuhan pendanaan dalam rencana kegiatan percepatan penurunan stunting.
  3. Menguatkan kesepakatan pemerintah desa lokus (lokasi prioritas) untuk meningkatkan alokasi kebutuhan pendanaan program.
Baca Juga:
Peringati HUT PMI Ke-79, PMI Trenggalek Berikan Bantuan Kursi Roda dan Air Bersih Bagi Warga Terdampak Kekeringan.

Saeroni menyampaikan pemerintah Indonesia telah menetapkan target penurunan stunting di angka 14 persen di tahun 2024. Namun berdasarkan survey status gizi Indonesia tahun 2022, presentase stunting di Indonesia masih mencapai di angka 21,6 persen.

“Untuk mewujudkan hasil yang optimal di akhir tahun RPJMN ini maka Kabupaten Trenggalek berusaha lebih keras untuk percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten yang saat ini telah mencapai 6,62 persen,” terangnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan aksi konvergensi percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Trenggalek dimulai tahun 2019 dengan jumlah lokus saat itu sejumlah 10 desa.

Baca Juga:
Pilkada Trenggalek, Pasangan Ipin-Syah Dapat Nomor Urut 2 Lawannya Kotak Kosong

Dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab Trenggalek selama 5 tahun ke belakang, pada akhirnya angka stunting di Trenggalek hingga saat ini mengalami penurunan menjadi 8,28 persen.

“Rata-rata laju penurunan sebesar 1,6 persen per tahun,” ungkapnya.

Menurutnya hal ini merupakan sinyal positif bagi Kabupaten Trenggalek untuk mencapai zero stunting di masa yang akan datang.

Baca Juga:
Ini Alasan PKB Mengusung Paslon Budi Setyahadi-Susilowati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *