“Jadi kita mulai pembangunan waterpark ini sejak tahun 2019, kemudian baru kita buka untuk umum sehari jelang hari raya kemarin selama delapan hari,” kata Puryono yang terpilih kembali sebagai Kades secara berturut-turut di periode 2013-2019 dan 2019-2026.
Belum genap satu bulan dibuka untuk umum, kata Puryono, PAD yang didapat dari waterpark ini sudah mencapai puluhan juta rupiah. Dengan adanya waterpark ini, para pemuda desa yang sebelumnya berstatus pengangguran bisa dilibatkan sebagai tenaga kerja, mulai dari juru parkir, penjaga loket, guide, penjaga kebersihan, teknisi mesin dan lain-lain yang kesemuanya itu dikelola oleh BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) Karangturi.
“Ada 26 warga desa Karangturi yang bisa kita pekerjakan di waterpark itu,” jelasnya.
Selain itu para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Desa Karangturi juga dilibatkan untuk menempati stand dan menjual hasil produknya didalam kawasan waterpark tersebut.
Fasilitas yang tersedia di waterpark tersebut diantaranya taman bermain untuk anak, kolam renang, Gasebo dan lain-lain. Harga tiket masuk ke kawasan tersebut adalah 10 ribu rupiah untuk satu anak.
“Harga tiket masuknya 10 ribu, itu khusus anak – anak, untuk orang tuanya tidak dikenakan tarif tiket masuk, karena ini khusus anak-anak,” terangnya.
Kedepan dirinya juga memproyeksikan pembangunan hotel dan Universitas Anak Nusantara yang semuanya akan dibangun dikawasan Waterpark Desa Karangturi.