KPK Apresiasi Antusias dan Dukungan Masyarakat Terhadap OTT Bupati Probolinggo

Bupati Probolinggo
Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin mengenakan rompi tahanan KPK usai diperiksa di Gedung KPK Jakarta, Selasa (1/9)/Foto: Antara

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Komisi Pemberantasan Korupsi mengapresiasi dukungan masyarakat Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terhadap operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan tersangka lainnya.

“KPK berterima kasih atas dukungan dari segenap pihak, khususnya masyarakat Probolinggo, dalam kegiatan tangkap tangan (OTT) yang berlangsung pada Ahad, 29 Agustus 2021,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, (1/9).

Menurutnya, peristiwa yang menjerat Puput dan kawan-kawan tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa korupsi masih jamak terjadi di sekitar kita, dari lingkup skala kecil hingga besar, dengan berbagai modus dan para pelakunya.

Baca Juga:
Indonesia Bergerak Cegah Eskalasi Konflik di Timur Tengah

“Kejahatan korupsi yang begitu kompleks dan memberikan dampak domino harus kita stop bersama. KPK tidak bisa bekerja sendirian, pelibatan masyarakat adalah suatu keniscayaan,” ucapnya.

Sebelumnya KPK menetapkan sejumlah 22 orang sebagai tersangka kasus dugaan suap jual beli jabatan kepala desa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo Tahun 2021.

Sebagai penerima, yakni Bupati Probolinggo periode 2013-2018 dan 2019-2024 Puput Tantriana Sari (PTS) dan suaminya anggota DPR RI periode 2014-2019 dan 2019-2024 dan pernah menjabat sebagai Bupati Probolinggo 2003-2008 dan 2008-2013 Hasan Aminuddin (HA).

Baca Juga:
Indonesia Bergerak Cegah Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Lalu, Doddy Kurniawan (DK), aparatur sipil negara (ASN)/Camat Krejengan, Kabupaten Probolinggo dan Muhammad Ridwan selaku ASN/Camat Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Sementara 18 orang sebagai pemberi merupakan ASN Pemkab Probolinggo, yaitu Sumarto (SO), Ali Wafa (AW), Mawardi (MW), Mashudi (MU), Maliha (MI), Mohammad Bambang (MB), Masruhen (MH), Abdul Wafi (AW), Kho’im (KO).

Selanjutnya, Akhmad Saifullah (AS), Jaelani (JL), Uhar (UR), Nurul Hadi (NH), Nuruh Huda (NUH), Hasan (HS), Sahir (SR), Sugito (SO), dan Samsudin (SD).

Baca Juga:
Indonesia Bergerak Cegah Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *