Angka Stunting Naik 1,3 Persen, Bupati Muhdlor Minta Seluruh OPD Turunkan Angka Stunting

Angka Stunting Naik 1,3 Persen, Bupati Muhdlor Minta Seluruh OPD Turunkan Angka Stunting
Angka Stunting Naik 1,3 Persen, Bupati Muhdlor Minta Seluruh OPD Turunkan Angka Stunting/Foto: Situs Resmi Pemkab Sidoarjo

Sidoarjo, Kanaltujuh.com –

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meminta Dinas Kesehatan dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk segera melakukan percepatan penurunan angka Stunting di Kabupaten Sidoarjo.

Pernyataan ini disampaikan Bupati Muhdlor setelah ia mengetahui angka kasus stunting di Sidoarjo naik 1,3 persen.

“Tahun 2021 kasus stunting di angka 14,4 persen kemudian tahun 2022 kasusnya naik mencapai 16,1 persen,” kata Bupati Muhdlor pada peringatan Hari Gizi Nasioanl (HGN) di Pendopo Sidoarjo, Kamis (16/02/2023).

Secara tegas Gus Muhdlor mengatakan kasus stunting tidak boleh dianggap remeh, oleh karena itu ia meminta upaya yang lebih serius segera dilakukan. Semua OPD diminta saling berkoordinasi dan bekerjasama dalam upaya penurunan angka stunting saat ini dan jangan hanya mengandalkan dari Dinas Kesehatan semata.

“Stunting ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Dinas Kesehatan, P3AKB juga harus ikut, Puskesmas juga ikut, rumah sakit rumah sakit juga perlu ikut serta PPKBD maupun Sub PPKBD juga harus terlibat,” ujarnya dikutip dari situs resmi Pemkab Sidoarjo.

“Saya prihatin bila melihat angka stunting di Kabupaten Sidoarjo. Sejak dua tahun ini angkanya tidak mengalami penurunan, bahkan ada peningkatan di tahun 2021 dan 2022,” tambahnya.

Bupati Muhdlor lalu meminta seluruh OPD hendaknya tidak bersikap pesimis terhadap penurunan angka stunting, OPD diminta untuk bersikap optimis terhadap penurunan angka stunting di Sidoarjo.

“Kenaikan hampir 2 persen ini harus bisa kita selesaikan, kalau masalah kurang koordinasi, kurang komunikasi, kurang sinergitas harus dapat kita hindari,” ujarnya.

Gus Muhdlor mengatakan banyak faktor yang berpengaruh pada meningkatnya angka stunting. Tidak hanya masalah gizi saja. Namun juga masalah perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karenanya edukasi tentang itu perlu disampaikan kepada masyarakat. Semisal edukasi untuk menggunakan air bersih bagi keperluan rumah tangga.

“Semisal minum air yang didalamnya terdapat kandungan Fe (kadar besi) yang cukup tinggi, sehingga ketika ibu hamil meminum air ini maka akan sangat berpengaruh terhadap janinnya,” bebernya.

Dalam peringatan HGN ke 63 pagi tadi juga diisi dengan workshop protein hewani cegah stunting. Selain itu juga diisi lomba story telling konsumsi protein hewani, lomba flashmob gerakan gizi seimbang, lomba mewarnai isi piring ku yang diikuti oleh anak-anak TK.

Exit mobile version