Kepala BNPT: Banyak Pondok Pesantren Yang Diduga Terafiliasi Jaringan Teroris

Kepala BNPT: Banyak Pondok Pesantren Yang Diduga Terafiliasi Jaringan Teroris
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar/Foto: Antara

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa masih terdapat sejumlah pondok pesantren yang diduga terafiliasi dengan jaringan teroris. Jumlahnya mencapai ratusan pondok pesantren di berbagai wilayah.

“Ada 11 pondok pesantren yang menjadi afiliasi Jamaah Anshorut Khalifah, 68 pondok pesantren afiliasi Jamaah Islamiyah dan 119 pondok pesantren afiliasi Anshorut Daulah atau Simpatisan ISIS,” jelasnya dalam pemaparan di Komisi III DPR, Selasa (25/1/2022). 

Lalu, ada juga rumah singgah milik jaringan teror di Depok. Terdiri dari 10 kontrakan, 2 mobil operasional, 3 buah motor, 3 unit usaha, yaitu toko herbal, warung mie bakso, dan ayam geprek.

Selain itu, ada di Cikampek terdiri dari 30 kontrakan, 2 mobil, 5 motor, 2 unit usaha jahit dan gamis. Di Cilacap, ada 3 kontrakan dan dua motor operasional serta ada di Solo.

Terkait jumlah narapidana terorisme (napiter) yang ada di Indonesia sebanyak 1.031 orang. Boy merincikan, dari total tersebut, sebanyak 575 orang diantaranya berada di rumah tahanan (rutan) dan 456 orang berada dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) yang tersebar di 22 tempat di seluruh Indonesia.

“Sehingga hingga saat ini total tahanan tindak pidana terrorisme dan narapidana tindak pidana terorisme berjumlah 1.031 orang,” ujarnya dia.

Dari laporan jumlah tahanan napi teroris terbesar, kata dia, berada di lokasi Jawa Barat dengan jumlah sebanyak 471 orang. Diikuti dengan jumlah napiter di Jawa Tengah 205 orang, Jakarta 163 orang, Lampung 37 orang dan Jawa Timur 36 orang.

Exit mobile version