Akibat Pandemi Covid-19, Usia Harapan Hidup Di AS Turun Signifikan

Medis Amerika
Petugas Penanganan Covid-19 di Amerika Serikat/Foto: Bussinessline.com

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyampaikan data harapan hidup rata-rata penduduk di Amerika Serikat turun 1,5 tahun pada 2020, dari yang semula 78,8 tahun menjadi tinggal 77,3.

Penurunan tersebut didorong akibat pandemi covid-19. Penurunan itu merupakan yang terendah sejak 2003. Penurunan yang signifikan juga melawan tren peningkatan usia harapan hidup warga AS yang stabil pada periode pasca-Perang Dunia II.

CDC menjelaskan penurunan usia hidup akibat corona justru dialami oleh kaum laki-laki. Dengan faktor tersebut, usia harapan hidup laki-laki di AS turun 1,8 tahun menjadi 74,5 tahun.

Kemudian, untuk perempuan di AS, usia harapan hidup turun 1,2 tahun jadi 80,2 tahun. Di antara kelompok ras, penurunan harapan hidup paling besar terjadi pada populasi hispanik.

Penurunan harapan hidup pada populasi tersebut mencapai 3 tahun dari 81,8 tahun menjadi 78,8 tahun. Sementara itu untuk populasi kulit hitam, usia hidup turun 2,9 tahun dari 74,7 menjadi 71,8 tahun.

“Kematian akibat Covid-19 sejauh ini memiliki efek tunggal terbesar pada penurunan harapan hidup saat lahir antara 2019 dan 2020,” menurut laporan CDC seperti dikutip dari AFP, Rabu (21/7).

“Di antara penyebab yang berkontribusi negatif terhadap perubahan harapan hidup, Covid-19 menyumbang 90 persen untuk populasi Hispanik, 67,9 persen untuk populasi kulit putih non-Hispanik dan 59,3 persen untuk populasi kulit hitam non-Hispanik,” tambahnya.

Selain oleh covid, CDC juga mengungkapkan penurunan usia harapan hidup masyarakat AS juga dipicu cedera yang tidak disengaja, pembunuhan (lebih umum di antara laki-laki), diabetes dan penyakit hati.

Beruntung, masalah tersebut tertahan oleh penurunan kematian akibat kanker, penyakit saluran pernapasan bawah kronis dan bunuh diri.

Di samping itu, penurunan usia harapan hidup masyarakat Amerika juga tertahan oleh pengurangan angka kematian akibat influenza, pneumonia, dan Alzheimer, penyakit jantung dan stroke.

Exit mobile version