Kanaltujuh.com –
Papua nugini umumkan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota Port Moresby, usai kerusuhan berujung penjarahan dan pembakaran toko-toko yang menewaskan 15 orang.
“Hari ini kami menyerukan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota negara kami,” jelas Perdana Menteri papua Nugini James Marape (11/01/2023).
Berdasarkan Keputusan, marape memerintahkan lebih dari 1000 tentara untuk turun tangan apabila diperlukan. Kerusuhan terjadi dalam hitungan jam dan telah meluas ke kota Lae sekitar 300 kilometer ke arah utara.
Marape mengatakan supaya tentara melakukan intervensi untuk mengatasi situasi apapun yang timbul.
Kerusuhan di Papua Nugini terjadi pada rabu (10/01/2023), usai warga demo di Port Moresby dan sejumlah pertokoan dijarah dan dibakar. Serta ratusan warga berdemonstrasi di Gedung parlemen Port Moresby usai terjadi masalah dalam gaji PNS yang berkurang 300 kina atau Rp1,2 juta.
Awalnya demostrasi berjalan damai dengan pengawalan polisi, namun menjadi rusuh dan terjadi aksi perampokan.
“layanan ambulans telah menerima berbagai panggilan darurat akibat insiden pembakaran dan banyaj orang terluka,” jelas St John Ambulans.
Usai kerusuhan terjadi, PM Marape mengungkapkan bahwa terdapat empat kepala departemen yang terlibat dalam masalah penggajian. Komisaris polisi, kepala personalia, keuangan dan perbendaharaan, dan dilakukan diskors selama 14 hari.