Facebook Resmi Merubah Nama Perusahaan Menjadi Meta

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Facebook secara resmi merubah nama perusahaan induknya menjadi Meta pada Kamis (28/10).

Iklan

Perubahan nama itu menjadi salah satu bagian dari visi perusahaan media sosial itu yang berorientasi mengembangkan realitas virtualnya untuk masa depan.

Meta memiliki keinginan untuk merealisasikan apa yang mereka sebut “metaverse”, sebuah program yang akan mengaburkan batas antara dunia fisik dan dunia digital.

Meski perusahaan induk berganti nama, platform media sosial Meta seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp tetap mempertahankan namanya.

CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan, perubahan nama Facebook menjadi Meta tersebut tak lepas dari pelajaran dan perjuangan yang telah mereka jalani.

Baca Juga:
Mantan Presiden Trump Ditembak Saat Kampanye di Pennsylvania, Pelaku Tewas dan Dua Orang Terluka

“Kami telah belajar banyak dari perjuangan dengan masalah sosial dan hidup di bawah platform tertutup, dan sekarang saatnya untuk mengambil semua yang telah kami pelajari dan membantu membangun bab berikutnya,” ungkap Zuckerberg sebagaimana dikutip dari AFP.

“Saya bangga mengumumkan bahwa mulai hari ini, perusahaan kami sekarang adalah Meta,” lanjut Zuckerberg.

“Misi kami tetap sama, masih tentang menyatukan orang, aplikasi kami dan mereknya tidak berubah,” jelas Zuckerberg.

Perubahan nama perusahaan induk tersebut juga terjadi saat Facebook berupaya menangkis salah satu krisis terburuknya. Sejumlah kritikus menyerang perubahan nama perusahaan tersebut.

Baca Juga:
Mantan Presiden Trump Ditembak Saat Kampanye di Pennsylvania, Pelaku Tewas dan Dua Orang Terluka

Kelompok aktivis yang menamakan diri The Real Facebook Oversight Board mengatakan, platform itu merusak demokrasi serta menyebarkan disinformasi dan kebencian.

“Perubahan nama mereka yang tidak berarti seharusnya tidak mengalihkan perhatian dari penyelidikan, regulasi, dan pengawasan independen yang nyata yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban Facebook,” ucap kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, mantan karyawan Facebook Frances Haugen membocorkan banyak studi internal yang menunjukkan para eksekutif perusaahaan sebenarnya mengetahui potensi platform mereka yang membahayakan.

Baca Juga:
Mantan Presiden Trump Ditembak Saat Kampanye di Pennsylvania, Pelaku Tewas dan Dua Orang Terluka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *